- Turnamen digital yang digelar di Makassar menunjukkan bagaimana permainan tradisional seperti domino dapat beradaptasi tanpa kehilangan nilai budaya dan sportivitasnya.
- Kompetisi ini menghadirkan pengalaman bermain yang lebih adil, profesional, dan menarik bagi peserta dari berbagai daerah.
- Dukungan PORDI serta pandangan positif MUI mempertegas bahwa permainan tradisional tetap dapat berkembang secara modern dan inklusif bagi generasi muda.
Suara.com - Di banyak daerah di Indonesia, permainan tradisional sejak lama menjadi bagian dari ruang sosial—mulai dari sarana berkumpul, mengasah strategi, hingga mempererat kebersamaan.
Namun seiring perkembangan teknologi, permainan-permainan ini menghadapi tantangan untuk tetap relevan bagi generasi muda.
Transformasi digital kini membuka jalan baru: permainan tradisional tidak lagi hanya dimainkan di meja atau halaman rumah, tetapi juga dapat hadir dalam format modern yang tetap mempertahankan nilai budaya dan sportivitasnya.
Upaya modernisasi itu terlihat dalam penyelenggaraan HGI Ultah Cup 2025, turnamen domino digital pertama dalam sejarah Indonesia yang digelar oleh Higgs Games Island (HGI) pada 8–9 November 2025 di Hotel The Rinra Makassar.
Dengan dukungan penuh dari Perkumpulan Olahraga Domino Indonesia (PORDI) dan Pemerintah Kota Makassar, turnamen ini menandai langkah besar untuk membawa domino ke ranah kompetisi digital yang lebih profesional, inklusif, dan menarik bagi generasi muda.
Melalui sistem permainan digital, para peserta dapat berkompetisi dalam lingkungan yang adil, bebas kecurangan, dan efisien — tanpa menghilangkan ruh permainan domino sebagai strategi klasik yang sudah akrab di tengah masyarakat.
Perwakilan HGI, Finn, menegaskan bahwa inovasi digital justru memperkuat nilai permainan tradisional seperti domino.
“Melalui HGI Ultah Cup, turnamen ini bukan hanya merupakan perayaan inovasi, tetapi juga menjadi dorongan kuat bagi HGI untuk membantu Domino berkembang sebagai olahraga intelektual di Indonesia.” — Finn, Perwakilan HGI
Selain aspek kompetitif, penyelenggaraan ini juga menegaskan nilai sosial dan edukatif dari domino sebagai permainan strategi yang positif.
Baca Juga: Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebelumnya telah menyatakan bahwa bermain domino diperbolehkan (halal) selama tidak mengandung unsur perjudian (maysir) dan tidak mengganggu kewajiban agama.
Pandangan ini menjadi landasan moral penting bagi pengembangan ekosistem domino digital yang sehat dan dapat diterima masyarakat luas.
Transformasi digital ini menjadi bukti bahwa permainan tradisional seperti domino tidak kehilangan pesonanya — justru menemukan ruang baru untuk berkembang, diwariskan, dan dinikmati generasi muda dalam bentuk yang lebih modern, adil, dan penuh semangat sportivitas.