Ketika membahas kualitas tidur, banyak orang cenderung fokus pada faktor-faktor seperti matras mahal atau pencahayaan ruangan, tetapi sering kali disadari bahwa apa yang kita kenakan saat tidur juga berperan penting.
Baru-baru ini, penelitian menunjukkan bahwa pilihan pakaian tidur dapat berpengaruh signifikan terhadap kualitas tidur.
Dilansir dari channelnewsasia, dari Dengan memahami pengaruh piyama terhadap cara kita beristirahat, kita dapat menciptakan rutinitas malam yang lebih efektif dan nyaman.
Mengapa Pakaian Tidur Penting
Pakaian tidur bukan hanya sekedar pelindung dari dingin; ia juga berfungsi sebagai sinyal bagi otak bahwa saatnya untuk beristirahat.
Menurut Julian Lim, seorang psikolog tidur di Somnus Sleep Wellness, meskipun pakaian tidur bukanlah faktor utama dalam menentukan kualitas tidur, tetapi ada kontribusi dalam hal kenyamanan, pengaturan suhu, dan ritus sebelum tidur.
Membentuk pakaian yang dikenakan sepanjang hari dengan piyama yang dirancang khusus untuk tidur dapat membuat perbedaan besar.
Hal ini menciptakan ritual fisik yang menandakan waktu untuk bersantai dan tidur. “Perubahan ini memberikan sinyal bahwa hari telah selesai dan saatnya beralih ke mode istirahat,” kata Lim. Konsistensi dalam hal ini dapat membantu otak beradaptasi ke keadaan rileks.
Bahan yang Mempengaruhi Kualitas Tidur
Baca Juga: Sulit Tidur? Coba Konsumsi 7 Makanan Ini Sebelum Beristirahat
Ketika memilih piyama, material menjadi salah satu pertimbangan utama. Disadari atau tidak, kenyamanan tekstil sangat berpengaruh terhadap kualitas tidur.
Piyama yang terbuat dari bahan alami atau semi sintetis seperti katun, bambu, atau lyocell biasanya lebih baik daripada polyester, yang cenderung menahan panas dan kelembaban.
Bahan yang mampu mengatur suhu tubuh dan menyerap kelembaban menjadikan tidur lebih nyenyak.
Hindari bahan yang bisa memicu panas, karena ini akan mengganggu proses alami tubuh untuk mendinginkan diri saat tidur.
Detail yang Mempengaruhi Kenyamanan
Selain bahan, detail desain juga penting dalam pakaian tidur. Misalnya, mengenakan piyama dengan label yang dijahit dapat menyebabkan iritasi saat bergerak.