Dalam dunia kecantikan, kolagen dikenal sebagai komponen penting yang menjaga kekenyalan dan kecantikan kulit.
Dilansir dari Channelnewsasia, seiring bertambahnya usia, produksi kolagen dalam tubuh cenderung menurun, menyebabkan munculnya tanda-tanda penuaan seperti garis halus, kerutan, dan kulit yang kendur.
Baru-baru ini, tren baru bernama "kolagen banking" muncul sebagai metode pencegahan penuaan yang menjanjikan untuk membantu menjaga kulit tetap muda.
Namun, seberapa efektifkah penyimpanan kolagen ini? Mari kita telusuri lebih jauh.
Apa Itu Kolagen Banking?
Kolagen banking adalah konsep yang fokus pada penyimpanan kolagen dengan cara merangsang produksi kolagen alami tubuh untuk mencegah tanda-tanda penuaan.
Menurut Dr. Angeline Yong, seorang dermatologis, upaya ini bertujuan untuk memelihara kolagen yang ada daripada berusaha membangunnya kembali setelah hilang.
Dengan munculnya kesadaran tentang penuaan kulit dan pengaruh media sosial, kolagen perbankan menjadi semakin populer sebagai metode peremajaan kulit proaktif.
Bagaimana Cara Kerja Kolagen Banking?
Baca Juga: Rahasia Kulit Glowing: 8 Manfaat Ajaib AHA yang Wajib Kamu Tahu!
Proses kolagen banking tidak mengukur ulang "tangki" kolagen. Seiring waktu, kolagen dalam kulit menjadi protein dinamis yang tidak dapat dikembalikan begitu saja.
Ia perlu terus diproduksi oleh tubuh untuk mempertahankan kekuatan dan elastisitas kulit.
Malangnya, kolagen secara alami mulai menurun dan tidak ada 'cadangan' permanen yang dapat disimpan.
Meskipun demikian, kolagen dapat dirangsang untuk membangun fondasi yang lebih kuat dan tahan lama pada kulit.
Beberapa perawatan estetika yang mendukung proses ini termasuk terapi radiofrekuensi, terapi ultrasound, microneedling, dan laser tertentu.
Semua metode ini bertujuan untuk merangsang produksi kolagen dari dalam, memberikan manfaat kumulatif yang dapat memperlambat proses penuaan kulit.