Infografis
- Banyak yang mengira Tol adalah singkatan dari Tax On Location.
- Secara logika bahasa, istilah ini terdengar meyakinkan.
- Namun rupanya informasi tersebut adalah hoax.
Pembangunan Jagorawi menjadi tonggak sejarah modernisasi infrastruktur di Indonesia. Menariknya, pada awal pengoperasiannya, banyak masyarakat yang masih merasa asing dengan konsep membayar untuk melewati sebuah jalan.
Namun seiring berjalannya waktu, Jagorawi membuktikan bahwa jalan tol mampu menggerakkan roda ekonomi dan mempercepat mobilitas antarwilayah secara signifikan.
Mengapa Jalan Tol Diperlukan?
Meskipun berbayar, pembangunan jalan tol memiliki tujuan strategis bagi sebuah negara berkembang seperti Indonesia, antara lain:
- Mempercepat Distribusi Logistik: Jalan tol mengurangi hambatan kemacetan yang sering terjadi di jalan arteri, sehingga biaya logistik bisa ditekan.
- Pemerataan Ekonomi: Dengan terhubungnya kota-kota besar dengan daerah penyangga, pusat-pusat ekonomi baru mulai tumbuh di sekitar pintu keluar tol.
- Kenyamanan dan Keamanan: Jalan tol dirancang dengan standar keamanan tinggi, tanpa adanya persimpangan sebidang atau hambatan samping seperti pejalan kaki dan kendaraan lambat.
Kesimpulan
Kini, Indonesia telah memiliki ribuan kilometer jalan tol yang membentang dari Trans-Jawa hingga Trans-Sumatera.
Meskipun istilah Tax On Location masih sering terdengar, kini Anda tahu bahwa kata "Tol" sebenarnya berasal dari serapan bahasa asing "Toll".
Dengan memahami sejarah dan arti sebenarnya, kita diharapkan lebih bijak dalam memanfaatkan fasilitas publik ini.
Jadi, sebelum menempelkan kartu elektronik Anda di gerbang tol berikutnya, ingatlah bahwa Anda sedang berkontribusi dalam sirkulasi ekonomi dan pemeliharaan infrastruktur nasional.
