Baca 10 detik
- Patung Indonesia berekspansi konseptual, teknis, hadir di ruang publik.
- Institusi seni dan material baru mendorong dialog sosial, lingkungan, teknologi.
- Redy Rahadian memanusiakan teknologi lewat patung logam eksperimental.
“Teknik hanyalah separuh perjalanan, sisanya adalah keberanian memberi jiwa pada material,” ungkap Redy.
Sebagai jembatan antara masa lalu dan masa depan, Redy terus bereksperimen dalam pameran dan proyek kolaboratif. Pada pameran tunggal “Imported or Local” di Kendra Art Space (Bali, 2025), misalnya, ia menggabungkan logam dengan elemen AI dan fesyen, memperlihatkan dialog antara tradisi mekanik dan inovasi kontemporer.
"Seni patung bukan hanya soal tradisi atau industri, tetapi tentang bagaimana keduanya bisa berjalan beriringan,” tutupnya