Suara.com - Kerusuhan pecah di Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua, hari ini, Selasa (6/5/2014). Kerusuhan itu sudah merenggut delapan nyawa, baik anggota polisi maupun warga sipil.
Menurut informasi yang diterima suara.com dari anggota DPRD Dogiyai, Clara A Gobay, kerusuhan hari ini merupakan puncaknya.
Kerusuhan berdarah pecah setelah hasil penghitungan sementara Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 Kabupaten Dogiyai diketahui.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang merupakan partainya Bupati Dogiyai Thomas Tigi mendapatkan empat kursi DPRD Dogiyai. Sedangkan Partai Hanura yang merupakan partainya Wakil Bupati Dogiyai Herman Auwe berhasil meraih suara lebih banyak, yakni enam kursi.
Namun, Thomas Tigi tidak mau kalah dengan Herman Auwe. Ketegangan pun muncul. KPU Dogiyai tidak bisa melaksanakan pleno di Ibukota Kabupaten Dogiyai, Moanemani.
Lalu, rapat pleno terpaksa dipindahkan ke Nabire. Tapi rapat batal dilaksanakan lagi.
Clara menilai upaya Thomas Tigi untuk menguasai kursi DPRD Dogiyai menimbulkan gejolak di masyarakat. Ketegangan yang terjadi selama beberapa hari belakangan, memuncak tadi pagi.
Bentrok fisik antara pendukung Thomas Tigi dan Herman pun pecah.