Suara.com - Partai Demokrat baru akan memutuskan sikapnya dalam menghadapi pemilu Presiden pada 17 Mei nanti atau satu hari sebelum Komisi Pemilihan Umum membuka pendaftaran calon Presiden dan calon wakil Presiden.
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok mengatakan, keputusan akhir Partai Demokrat apakah akan berkoalisi atau membentuk koalisi baru akan diumumkan oleh Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono.
Menurut dia, pengumuman sikap partai sebelum pendaftaran capres-cawapes dibuka juga dilakukan pada pemilu 2009 lalu.
“Saat ini kita masih menunggu. Politik itu kan kanan ok kiri ok, jadi kita masih akan melihat situasi terakhir. Pas 2009 kan, PKS juga datang paling terakhir saat akan berkoalisi dengan Demokrat, jadi itu biasa saja,” ujar Ahmad Mubarok ketika dihubungi suara.com melalui sambungan telepon, Sabtu (10/5/2014).
Menurut Mubarok, Demokrat juga sudah siap apabila kalah dalam Pemilu Presiden dan akan berada di luar pemerintahan.
“Kami juga tidak masalah kalau nantinya harus menjadi partai oposisi. Hal seperti itu kan biasa dalam politik,” ungkapnya.
Ketika ditanya kemana arah keputusan partai apakah akan koalisi atau membentuk koalisi baru, Mubarok kembali menjawab, keputusan itu akan diambil oleh Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono.
Ada tiga capres yang mencuat untuk tampil dalam pemilu Presiden nanti yaitu Joko Widodo (PDI Perjuangan), Prabowo Subianto (Partai Gerindra) dan Aburizal Bakrie (Partai Golkar). Baru Jokowi yang praktis memenuhi syarat untuk ikut pilpres karena PDI Perjuangan sudah berkoalisi dengan Partai Nasdem sehingga jumlah suaranya sudah mencapai 25 persen dari suara nasional.