Suara.com - Penyedia jasa penukaran uang di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, sejak sepekan terakhir mulai marak, meskipun penukaran uang pecahan biasanya dilakukan masyarakat mendekati Lebaran.
Berdasarkan pengamatan di kawasan Jalan Sunan Kudus dan Alun-alun Kudus, Selasa (8/7/2014), penyedia jasa penukaran uang mulai terlihat dengan memajang sejumlah uang dari berbagai nominal mulai Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000 hingga Rp20.000.
Suminah, salah satu penyedia jasa penukaran uang di Jalan Sunan Kudus, di Kudus, Selasa, mengakui, melayani penukaran uang di Kudus sejak satu pekan yang lalu hingga mendekati Lebaran nanti.
"Jasa penukaran uang saat ini jauh lebih murah, dibandingkan mendekati Lebaran nanti," ujarnya.
Pasalnya, kata dia, uang jasa yang diminta kepada penukar untuk setiap kemasan yang berisi 100 lembar untuk berbagai nominal hanya 5 persen.
Berbeda ketika mendekati Lebaran, kata dia, uang jasanya dinaikkan menjadi 10 persen untuk setiap 100 lembar.
Ia mengakui, saat ini belum banyak masyarakat yang menukarkan uang, meskipun dalam sehari tercatat antara empat hingga enam orang yang menukar dengan dominasi untuk nominal Rp2.000.
Untuk menjadi penyedia jasa penukaran uang pecahan, kata dia, dibutuhkan modal hingga Rp35 juta.
Meskipun belum mendekati Lebaran, lanjut dia, untuk mendapatkan uang pecahan dengna nominal Rp2.000, Rp5.000 dan Rp10.000 di Kantor Bank Indonesia di Semarang harus antre lama.
"Bahkan harus menggunakan jasa orang lain dengan membayar Rp25.000 untuk setiap antrean," ujar Suminah yang memulai usaha penukaran uang sejak empat tahun yang lalu. (Antara)