Suara.com - Berdasarkan hasil rekapitulasi suara Pemilu Presiden 2014 yang dilakukan KPU, pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla unggul di Ibukota Jakarta. Dengan kata lain, peluang Jokowi menang di pilpres semakin terbuka lebar.
Perkembangan tersebut membuat Basuki Tjahaja Purnama yang kini menjadi pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta semakin percaya diri bisa diterima menjadi Gubernur Jakarta menggantikan Joko Widodo (Jokowi).
"Berarti isu bahwa orang tidak mau pilih Jokowi agar Ahok tidak jadi gubernur di DKI itu tidak benar misalnya seperti itu. Dibilang, DKI pasti kalah karena orang tidak rela Ahok jadi Gubernur, karena yang pilih Jokowi pasti tahu bener nih Jokowi menang Ahok jadi Gubernur nih, " kata lelaki yang disapa Ahok itu di kantor Balai Kota, Jakarta, Kamis (17/7/2014).
Ahok menambahkan isu seperti itu juga pernah muncul dalam Pemilihan Gubernur Jakarta yang lalu. Saat itu, beredar isu agar jangan memilih Jokowi, tujuannya supaya Ahok tidak menjadi pemimpin Jakarta.
"Dulu kan seperti itu," katanya.
Dengan fakta bahwa Jokowi-JK menang di daerah pemilihan Jakarta, bagi Ahok itu merupakan perkembangan yang bagus sekali.
"Kalau di Jakarta (Jokowi) menang, berarti orang di Jakarta bisa pilih Ahok jadi Gubernur dengan kerjanya seperti ini. Nggak tahu besok-besok kalau berubah," kata Ahok.
Ahok merupakan kader Partai Gerindra. Karena itu, ia tetap punya harapan Prabowo Subianto-lah yang terpilih menjadi Presiden RI.
"Ya saya oke-oke saja dan saya pilih Pak Prabowo, harapannya seperti itu," katanya.