Suara.com - Stasiun Kereta Api Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, mulai dipadati penumpang mudik untuk berlebaran di kampung halamannya.
Berdasarkan pantauan, Jumat (18/7/2014), setiap kedatangan KA dari Jakarta, Senen, Tanahabang, Palmerah, Kebayoran, Serpong dan Merak, sudah dipadati ribuan penumpang arus mudik.
Bahkan, kondisi penumpang dalam gerbong KA saling berdesak-desakan.
Sebagian besar pemudik pekerja non formal, seperti penata rumah tangga, buruh bangunan, penjaga toko, dan kuli panggul.
"Kami bersyukur sudah tiba di Rangkasbitung, karena saat naik dari Tanahabang dipadati penumpang hingga sulit bergerak," kata Emah, seorang pemudik warga Kecamatan Gunungkencana, Kabupaten Lebak, Jumat.
Emah mengaku sebagai penata rumah tangga di Jakarta Pusat. Ia memilih mudik lebih awal agar lebih mendapatkan waktu panjang di kampung halamannya.
"Saya sudah lima tahun bekerja di Jakarta dan setiap lebaran pulang mudik menggunakan KA," katanya.
Begitu pula, Kholik, seorang pemudik warga Kecamatan Leuwidamar. Dia mengaku setiap menjelang Lebaran pulang ke kampung halaman untuk bersilaturahim bersama orangtua, kerabat serta teman-teman.
Ia sehari-hari berjualan buah-buahan di Jakarta Utara merasa bahagia bisa mudik ke kampung halaman.
"Kami setiap lebaran mudik dan bisa membelikan pakaian orangtua dan adik-adik," katanya.
Kepala Stasiun Rangkasbitung Urip mengatakan pihaknya menyiapkan tujuh kereta melayani pemudik Lebaran 2014 di antaranya Kelas Ekonomi sebanyak enam armada dan Ekspres Rangkasjaya satu armada.
Pemberangkatan dari Stasiun Rangkasbitung menuju Serpong-Jakarta pukul 04.15 WIB dan perakhir pada pukul 17.30 WIB.
Selain itu juga terdapat tiga kereta yang berhenti melalui Stasiun Rangkasbitung, yakni Pattas, Ekspres Kalimaya dan Ekpres Krakatau.
Puncak arus mudik diperkirakan pada H-3 dan H-2 mencapai 120.000 penumpang yang hendak mudik ke berbagai daerah di Provinsi Banten.
Sebab pengalaman tahun sebelumnya, mereka para pemudik tiga atau dua hari menjelang Lebaran.