Suara.com - Polda Metro Jaya sudah mengetahui kabar 12 organisasi masyarakat akan demonstrasi secara besar-besaran ke Balai Kota Jakarta, Senin (4/8/2014), untuk menolak Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Isunya begitu," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto kepada suara.com melalui pesan singkat.
Saat ini, kata Rikwanto, Polda Metro masih mendalami apakah rencana tersebut benar-benar akan dilaksanakan atau tidak.
Kabar rencana demonstrasi tersebut disebarkan secara masif melalui BlackBerry Messenger, hari ini.
Dalam pesan tersebut dikatakan massa yang berjumlah seribu orang itu akan menolak Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo yang sekarang terpilih menjadi Presiden RI.
Disebutkan pula, massa berasal ormas FBR, FORKABI, GEMA KEADILAN, FUI, FPI, FRONT HIZBULLAH, HMI, KAMMI, Forum Pemuda Betawi, GPI, GERAKAN PEMUDA KABAH & MACAN KEMAYORAN. Sasaran aksinya Balai Kota DKI Jakarta, titik kumpul di Bundaran HI.
Disebutkan di pesan itu, unjuk rasa ini akan dipimpin oleh Renold (Gema Keadilan), Habib Selon (FPI), Rahmat (Gerakan Pemuda Islam), Iqbal (Gerakan Pemuda Kabah). Bahkan tertulis sejumlah nama tokoh di balik aksi. Mereka adalah H. Lulung, Triwicaksana, Habib Rizieq, HM Taufik (Gerindra).
Lulung dan Triwisaksana yang masing-masing anggota Fraksi PPP dan PKS DPRD DKI sampai siang ini tidak bisa dihubungi untuk dimintai konfirmasi. Ponsel mereka tidak bisa dihubungi.
Sedangkan dari pihak FPI yang diwakili oleh Sekretaris Jenderal FPI Ahmad Sobri Lubis menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.
"Tidak betul. Itu bukan hanya isu, tapi fitnah," kata Sobri kepada suara.com.
Menurut Sobri, kabar seperti itu tak hanya sekali ini beredar dan tujuannya hanya mengait-ngaitkan FPI saja.
Ditanya motif penyebaran informasi tersebut, Sobri mengatakan bahwa latar belakangnya adalah untuk mengadu domba FPI dengan pihak tertentu.
"Motifnya, fitnah dan mau mengadu domba," katanya.