Suara.com - Mantan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali mengatakan momentum islah bagi PPP versi Romahurmuziy sudah selesai.
"Itu kan sudah selesai, jadi momentum islah sudah selesai, jadi selesai karena Romy (Romahurmuziy) melaksanakan muktamar di Surabaya," ujar Suryadharma di DPP PPP, Jalan Diponogoro, Jakarta Pusat.
Suryadharma yang mundur dari kursi Menteri Agama karena dijadikan tersangka oleh KPK itu menilai muktamar yang diselenggarakan Romahurmuziy di Surabaya pada 15-17 Oktober 2014 sangat fatal lantaran dilaksanakan ketika partai sedang mengupayakan islah.
"Melaksanakan kegiatan yang disebutnya sebagi muktamar, itu pelanggaran fatal, sebagai muktamar partai yang seharusnya islah. Tapi di antara waktu itu, tanggal 11-18, Pada tanggal itu dia laksanakan tanggal 15 itu muktamar, (oleh karena itu) momentumnya selesai," kata Suryadharma.
Kalaupun sekarang mau islah, kata Suryadharma, bisa dilakukan secara perorangan. Artinya, pengurus PPP kubu Romahurmuziy bisa bergabung ke PPP versi Djan Faridz.
"Momentumnya sudah berlalau, artinya islah secara pribadi, kalau mau masuk silahkan," Suryadharma menambahkan.
Seperti diketahui, PPP terbelah sejak pemilu 2014 dan memuncak setelah pilpres. Masing-masing kubu menyelenggarakan muktamar dan merasa sah sebagai pengurus. Kubu Romahurmuziy merupakan pendukung pemerintah.