Suara.com - Ratusan pecalang dari sejumlah desa di Nusa Dua, Bali, turut mengamankan jalannya Musyawarah Nasional (Munas) IX Golkar yang akan mulai digelar hari Minggu (30/11/2014) ini. Dari pantauan suara.com di lokasi, para pecalang itu berada di lokasi dengan mengenakan rompi dengan identitas masing-masing desa dan berpakaian adat.
Mereka bersiaga di bawah teduhnya pohon di pelataran Bali International Invention Center, Hotel Westin, Nusa Dua Bali. Salah satunya, pecalang dari Desa Bualu, Supardi, yang mengatakan ia datang dengan inisiatif pribadi untuk mengamankan jalannya Munas.
"Ini inisiatif sendiri dari pengamanan desa adat. Dari kami ada 32 orang. Tujuannya untuk pengamanan karena kebetulan Munas ada di sini. Koordinasi cuma sebatas untuk pengamanan," kata Ketua Pecalang Desa Buala itu di Nusa Dua, Bali, Minggu (30/11/2014).
Supardi menambahkan, para pecalang hampir sellau dilibatkan untuk mengamankan setiap even yang digelar di Bali. Dan untuk Munas Golkar kali ini, tugas mereka adalah untuk mencegah terjadinya
"Setiap even kita pasti dilibatkan. Kalau di Bali biasa (pecalang dilibatkan dalam pengamanan)," ujarnya.
Namun, Supardi enggan mengomentari ricuh internal partai berlambang beringin ini. "Kita sebatas pengamanan, untuk ke ranah sana kita tidak mau terlibat," ujarnya diplomatis.