Awas, Pintu Air Karet Jakarta Siaga I

Siswanto Suara.Com
Senin, 09 Februari 2015 | 13:20 WIB
Awas, Pintu Air Karet Jakarta Siaga I
Banjir di Kawasan Kelapa Gading Jakarta, Jumat (23/1). (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jakarta makin dikepung banjir. Tinggi banjir makin meningkat di beberapa wilayah, khususnya di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan Jakarta Barat. Sementara itu, hujan deras masih terus turun. Diperkirakan hingga sore nanti hujan deras masih mengguyur.

Mengenai kondisi permukaan air di bendung dan sungai, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan pada pukul 12.00 WIB, pintu air Karet terukur 630 sentimeter yang berarti Siaga I.

Dengan tinggi lebih dari 600 sentimeter di pintu air Karet, kata dia, daerah-daerah yang terendam banjir adalah wilayah di Jakarta Pusat (Stasiun Tanah Abang, Jati Baru, Petamburan), Jakarta Barat (Jati Pinggir, JPO Roxy, Latumenten), dan Jakarta Utara (Teluk Gong, Perumahan nelayan Kapuk, dan Muara Angke).

"Sementara itu pintu air di beberapa sungai juga bergerak naik," kata Sutopo.

Pintu air Katulampa naik menjadi 80 sentimeter (Siaga III) pada pukul 12.00 WIB. Pintu Manggarai naik menjadi 825 sentimeter pada pukul 12.00 WIB. Pintu air Pasar Ikan 208 sentimeter (Siaga II) dan pintu air Pluit naik menjadi 30 sentimeter.

"Dengan kondisi seperti ini banjir diperkirakan berpotensi meluas. Pasokan air dari hulu makin meningkat sementara itu wilayah hilir sudah terendam banjir," katanya.

Warga di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung, yaitu di Kampung Pulo, Gang Arus, dan Pengadegan diminta untuk waspada banjir.

"Saat ini, banjir masih menggenangi air mancur depan Indosat arah Jalan Abdul Muis setinggi 50 sentimeter sehingga tidak bisa dilewati. Banjir di Kelapa Gading dan Sunter juga makin naik. Masyarakat diimbau selalu waspada. Banjir Jakarta bukan saja disebabkan oleh luapan sungai. Tapi buruknya drainase perkotaan dan tata ruang yang tak terkendali menyebabkan banjir makin sulit ditangani," kata Sutopo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI