Suara.com - Mantan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali berkomentar terkait situasi Indonesia yang seringkali tidak kondusif. Perbedaan suku, agama, ras dan antara golongan, kata SBY, menjadi sumber utama lahirnya situasi ini.
Ketua Umum Partai Demokrat tersebut meminta pemerintah tak menutup mata mengenai fakta tadi.
"Untuk eksis adalah Indonesia ini sangat majemuk. Semua tahu, oleh karena itu, akar dan benih benturan dalam peradaban kita itu ada, jangan pura-pura tidak tahu dan mengatakan tidak ada," kata SBY dalam sambutannya dalam Diskusi Publik yang bertajuk Revolusi Mental Sutan Takhdir Alisjahbana Menuju Manusia Indonesia Progresif' di Universitas Nasional Pejaten, Jakarta Selatan, Sabtu(25/4/2015).
SBY menyarankan agar pemerintah jangan terlalu mempermasalahkan hal tersebut. Pasalnya, sudah pasti tidak bisa dihindari. Lebih lanjut SBY mengatakan, sebaiknya pemerintah harus lebih fokus mencari solusi.
"Yang penting kita cari solusi. Kita harus memiliki paradigma yang baik, yakni win-win, jangan solusi win-lost," SBY menambahkan.
Hal lain yang harus dilakukan oleh pemerintah dengan melakukan konsiliasi atau menyatukan semua pihak yang berbeda. Karena dengan terciptanya keseimbangan, harmoni dan ketenteraman akan tercipta.
"Dan juga pentingnya konsiliasi, dan juga jaga keseimbangam yang tetap. Siapapun pemimpin, harus jaga keseimbangan. Insya Allah harmoni akan ada, ketenteraman akan tercipta serta kondisi akan stabil. Dan juga yang terpenting adalah konflik bisa kita cegah. Berjiwa besarlah untuk konsiliasi, saling menghormati," tutupnya.