Suara.com - Aktivis 98 Hendrik Sirait menilai adanya gelombang demonstrasi yang dilakukan Mahasiswa di Istana Negara dalam menggulingkan kepemimpinan Presiden Joko Widodo hanya dijadikan kepentingan politik Koalisi Merah Putih.
"Lagian kalau menurut saya sih ngapain sedikit kaya gitu aja dilayanin. Orang sedikit kok paling 800an. Itukan mahasiswa yang demo juga dimanfaatin oleh KMP. Mereka kan mau tumbangin Jokowi karena agenda politik," kata Hendrik saat ditemui dalam peringatan 17 tahun Reformasi di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (21/5/2015).
Sekjen Almisbat ini juga menilai hal itu yang membedakan pergerakan mahasiswa 98 dengan mahasiswa sekarang. "Nah itulah yang membedakan penggulingan kali ini dengan penggulingan ketika zaman Soeharto," katanya.
Menurutnya, alasan Jokowi tidak mau menemui mahasiswa lantaran ada agenda kerja di Malang, Jawa Timur. Dikatakan Hendrik, Jokowi sangat terbuka kepada para mahasiswa yang ingin menyuarakan aspirasinya.
"Nggak kok itukan agenda kerja. Tadinyakan demo besar-besaran itu rencananya tanggal 20, ternyata malah nggakkan. Dia welcome kok sama mahasiswa malah makan malam," kata dia.