Suara.com - Dedi Hariyan alias Ian (37), tersangka pembunuh pembantu rumah tangga bernama Ariyani di Jalan Siaga 1D, Nomor 15, Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dibekuk polisi, Kamis (25/6/2015) subuh. Ian tak hanya menusuk korban berkali-kali, dia juga membakar rumah.
Apa motif tersangka berbuat keji seperti itu?
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan motifnya ingin merampok.
"Tersangka awalnya sudah niat dan rencana untuk bertemu keluarga korban dengan tujuan pinjam uang kepada Angga Rp500 ribu untuk bayar hutang, namun sudah niat kalau tidak dipinjami akan dirampok," kata Krishna di Polda Metro Jaya, Kamis (25/6/2015).
Krishna mengatakan tersangka sudah kenal dengan korban. Dia pernah bekerja sebagai penjaga kos rumah milik Wati yang terletak di sebelah rumah Yovita, majikan Ariyani.
"Tersangka dengan keluarga korban kenal karena bertetangga, dan anak pemilik rumah bernama Angga seusia dengan tersangka dan mereka sering ngobrol dan tidak pernah ada masalah," kata Krishna.
Sesampai di rumah, Ian yang sekarang bekerja sebagai satpam di Lebak Bulus itu langsung menodongkan pisau ke arah Ariyani sambil menanyakan dimana majikannya menyimpan uang.
Tapi, Aryani menolak memberitahukan. Lalu, Ian membekap korban sambil meminta kunci kamar majikan. Aryani tidak mau memberitahu.
Karena permintaan tak dituruti, Ian menusuk Aryani sampai 16 kali. Setelah korban tak berdaya, ia mengikatnya.
Selanjutnya, Ian mendobrak pintu kamar majikan dengan kampak. Di kamar tersebut, Ian mengambil uang dolar senilai Rp3 miliar, ponsel, ipad, dan dompet.
Untuk menghilangkan jejak sebelum kabur, Ian menyiramkan bensin di dalam rumah, lalu membakarnya.
"Setelah berhasil membunuh korban dan mengambil uang serta barang-barang korban, lalu membakar rumah tersebut untuk menghilangkan jejak," katanya.
Melihat asap dan api, warga sekitar pun berusaha memadamkannya. Saat itulah, warga menemukan Ariyani tak berdaya, lalu dilarikan ke rumah sakit. Tapi nyawanya tak tertolong lagi.