Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan mencari nama-nama remaja Jakarta yang ditangkap polisi karena ricuh menjelang Piala Presiden 2015, Minggu (18/10/2015) kemarin. Ahok pun akan mencari sekolah asal mereka.
Ahok akan mencabut bantuan Kartu Jakarta Pintar (KJP) mereka. Itu dilakukan jika mereka terbukti berbuat anarkis. Polda Metro Jaya sempat mengamankan ratusan remaja yang melakukan tindakan anarkis ketika laga final yang mempertemuakan Persib Bandung Vs Sriwijaya FC.
"Makanya saya minta nama-nama dari Polisi, sekolahnya di mana anak-anak itu, panggil orangtuanya, kalau ada KJP kita cabut KJPnya," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (19/10/2015).
Ahok memberikan sanksi tersebut agar mereka kapok atas ulahnya itu. Menurutnya, apa yang dilakukan pemprov DKI sudah seperti orang tua dan anak.
"Supaya dia kasih pelajaran. Kita bukan nggak berbelas kasihan," kata Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur menolak dibilang kejam apabila KJP bagi pelajar yang kedapatan rusuh kemarin saat laga final Piala Presiden benar dicabut bantuan pendidikannya.
"Kalau malam nggak mau makan (anak saya), maunya pesen itu pesen ini. Terus gimana? Yaudah nggak usah kasih makan. Susu semua dikeluarin dari kulkas. Dia laper ya dia nangis minum air putih sampai dia kapok," kata Ahok.
"Nah kalau orang cuma lihat proses itu, orang akan bilang saya kejem kan. Masa anak cewenya nggak dikasih makan sampe nangis-nangis, kelaparan smpai tertidur. Itu proses," Ahok menambahkan.