-
Redenominasi membuat transaksi dan pencatatan keuangan menjadi lebih efisien.
-
Tujuannya menaikkan kredibilitas dan citra positif mata uang rupiah.
-
Pelaksanaannya butuh UU kuat dan sosialisasi masif kepada masyarakat.
Suara.com - Baru-baru ini, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mewacanakan akan menyederhanakan nominal uang rupiah, di mana uang Rp 1.000 akan diubah nilainya menjadi Rp 1.
Kabarnya, Purbaya juga menyatakan kebijakan ini akan menjadi salah satu prioritas.
Seperti yang diketahui, redenominasi adalah penyederhanaan nominal mata uang dengan cara menghilangkan beberapa angka nol.
Namun, kebijakan ini tidak akan mengubah atau mengurangi daya beli masyarakat.
Meski begitu, publik mungkin bertanya-tanya untuk apa kebijakan ini dilakukan jika nilainya tetap sama.
Ternyata, langkah ini bukan sekadar untuk "gaya-gayaan" atau menyederhanakan angka.

Ada sejumlah tujuan dan manfaat besar yang diharapkan bisa tercapai untuk perekonomian Indonesia.
Manfaat Utama di Balik Redenominasi Rupiah
Pemerintah menegaskan bahwa program redenominasi ini bertujuan untuk efisiensi sistem keuangan dan meningkatkan kredibilitas rupiah.
Baca Juga: Jaga Privasi, Hamish Daud Pilih Bungkam soal Alasan Cerai dengan Raisa
Berikut ini, 4 manfaat utama bila Menkeu Purbaya Yudhi jadi melakukan redenominasi.
1. Transaksi Jadi Jauh Lebih Praktis dan Efisien
Dengan nominal yang lebih sederhana, proses transaksi dan pencatatan akuntansi akan menjadi jauh lebih mudah.
Bayangkan, Anda tidak perlu lagi menulis banyak angka nol saat mencatat keuangan.
Selain itu, sistem pembayaran dan perangkat lunak kasir juga akan lebih ringkas.
2. Menaikkan 'Gengsi' dan Kredibilitas Rupiah
Di panggung internasional, nominal mata uang yang terlalu besar sering dianggap sebagai cerminan ekonomi yang kurang stabil atau pernah mengalami inflasi tinggi.