Suara.com - Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) baru saja mendapatkan 600 unit bus rapid transit (BRT) dari Kementerian Perhubungan. Bus-bus tersebut akan dioprasikan untuk menguatkan armada Transjakarta dan Transjabodetabek yang sudah beroprasi sebelunya.
Dinas Perhubungan dan Transpotasi DKI Jakarta bersama dengan Perum PPD dan PT Transpotasi Jakarta kini tengah mengkaji rute mana saja yang akan dilalui bus baru tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan 600 armada bus BRT tersebut nantinya akan dibagi pengorasiannya, 400 bus saat ini direncanakan untuk menggantikan trayek Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway. Sedangkan 200 bus akan dioprasikan di trayek Transjakarta.
"Saya tanya sama Pak Pande (Direktur Utama PPD), Pak ini gimana katanya 200 bus nanti masuk ke jalur busway, 400-nya di luar BRT, itu lah yang akan kita tempel di jalur APTB," ujar Andri di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (21/1/2016).
Andri menjelaskan sejauh ini banyak rute di Transjakarta yang busnya belum memadai. Itu sebabnya ia berkeinginan sebagian bus baru dari Kemenhub nantinya dapat mengisi kekosingan tersebut.
"Nanti kita lihat rent off nya. Jalur 1 rent off nya 70 bus, sementara sekarang baru ada 50 bus, berarti tambah masuk 20 bus. Katakan lah koridor 2, rent off nya 50, tapi baru ada 35, kurang 15, masuk," kata Andri.
Menurut Andri, bus APTB yang saat ini sudah beroprasi di jalur-jalur Ibu Kota belum memiliki izin dari Kemenhub. Padahal bus yang melayani rute Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Bodetabek) ingin masuk ke jalur busway.
"Nah APTB kita mau masukkan ke jalur busway, kenapa? Karena APTB sampai saat ini terus terang saja perizinannya belum dari Kemenhub. Baru antara Dinas Perhubungan DKI dan Dinas Perhubungan Bekasi. Tapi diangkat itu belum," jelasnya.