"Itu terjadi pada tahun 1823," kata dia pula.
Bahkan berdasarkan dokumen sejarah, juga dijelaskan dua orang etnis Tionghoa mendapatkan jabatan penting di Pemerintahan Inggris di Bengkulu. Keberhasilan tersebut mendorong warga etnis Tionghoa di Bengkulu mulai membangun permukiman. Salah satunya, yakni bernama China Town atau dikenal dengan Kampung Cina.
Tidak hanya tinggal di permukiman, warga keturunan Tionghoa itu sampai sekarang hidup berdampingan dengan masyarakat pribumi. Hidup damai bersama masyarakat asli Bengkulu. (Antara)