Meski namanya disebut-sebut punya peluang besar menjadi gubernur Jakarta periode 2017-2022, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menegaskan tidak akan maju.
"Maksudnya aku harus rela (untuk maju ke Jakarta), nggak bisa aku, dipaksa gini, itu nggak bisa. Nggak," kata Risma sambil tertawa usai memberikan kesaksian dalam sidang uji materi UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah di gedung Mahkamah Konstitusi, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (8/6/2016).
Ketika ditanya soal peluangnya besar memenangkan pilkada Jakarta, secara diplomatis dia mengaku tidak tahu menahu soal itu.
"Peluang apa loh, peluang itu nggak tahu," kata Risma.
Meski namanya sekarang mulai surut di Jakarta, beberapa waktu yang lalu sempat jadi perbincangan hangat.
Namanya hampir selalu muncul di survei-survei dan elektabilitas serta popularitasnya bersaing dengan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Bahkan, nama Risma pun didukung netizen melalui gerakan mendukung Risma di media sosial.
"Maksudnya aku harus rela (untuk maju ke Jakarta), nggak bisa aku, dipaksa gini, itu nggak bisa. Nggak," kata Risma sambil tertawa usai memberikan kesaksian dalam sidang uji materi UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah di gedung Mahkamah Konstitusi, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (8/6/2016).
Ketika ditanya soal peluangnya besar memenangkan pilkada Jakarta, secara diplomatis dia mengaku tidak tahu menahu soal itu.
"Peluang apa loh, peluang itu nggak tahu," kata Risma.
Meski namanya sekarang mulai surut di Jakarta, beberapa waktu yang lalu sempat jadi perbincangan hangat.
Namanya hampir selalu muncul di survei-survei dan elektabilitas serta popularitasnya bersaing dengan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Bahkan, nama Risma pun didukung netizen melalui gerakan mendukung Risma di media sosial.