ISIS Bantai 50 Orang di Klub Gay, Donald Trump Desak Obama Mundur

Madinah Suara.Com
Senin, 13 Juni 2016 | 14:37 WIB
ISIS Bantai 50 Orang di Klub Gay, Donald Trump Desak Obama Mundur
Kandidat Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump. (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kandidat presiden AS dari Partai Republik Donald Trump mendesak Presiden Barrack Obama mundur dari jabatannya menyusul pernyataannya yang membantah tragedi penembakan klub gay di Orlando, Florida yang menewaskan 50 orang tak terkait dengan jaringan radikal Islam. Hal ini disampaikan Trump lewat pesannya di Twitter.

"Malam lalu, bangsa kita diserang teroris radikal Islam. Ini merupakan serangan teroris terburuk setelah 9/11 dan yang kedua sejak 6 bulan terakhir. Saya ucapkan belasungkawa untuk korban meninggal dan luka serta keluarganya," tulis Trump.

"Sesuai pernyataannya hari ini, Presiden Obama membantah, bahkan tak berani menyebut Islam Radikal. Karena alasan ini dia seharusnya mundur,"lanjutnya.

Selain Obama, dia juga meminta saingannya dari partai Demokrat Hillary Clinton berhenti dari pencalonannya sebagai Presiden AS.

"Jika Hillary Clinton, setelah serangan tersebut, masih menolak menyebut Islam Radikal, dia seharusnya keluar dari pencalonan sebagai presiden," kata Trump lagi.

"Jika kita tak cerdas dan kuat, kita tak akan punya negara lagi karena Presiden kita lemah. Menurut saya ini akan terjadi, dan ini akan semakin buruk," tutupnya.

Sebelumnya, melalui media lokal kelompok militan ISIS mengklaim bertanggung jawab atas aksi penyerangan dan penembakan di klub gay Pulse di Orlando, Florida yang menewaskan 50 orang.  Pelaku bernama Omar Mateen nekat menghabisi nyawa puluhan orang gara-gara marah melihat pasangan sejenis berciuman.  

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI