Melihat Sejarah, Isu SARA Tak Pernah Laku

Senin, 10 Oktober 2016 | 19:10 WIB
Melihat Sejarah, Isu SARA Tak Pernah Laku
Ilustrasi KPU [suara.com/Adrian Mahakam]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Wakil Khatib Syuriah PWNU DKI Jakarta menekankan semua warga negara yang memiliki kemampuan, punya hak yang sama untuk maju dan menjadi pemimpin negeri.

"Setiap orang berhak menjadi pemimpin di negeri ini, baik itu muslim atau non muslim, suku atau etnis apapun sama," ujar dia.

Lebih jauh, Taufik mengajak masyarakat Jakarta jangan terprovokasi dimunculkannya isu SARA. Masyarakat harus sama-sama menciptakan dan menjaga situasi agar pesta demokrsi di pusat negara ini berlangsung kondusif.

"Kami mengimbau semua pihak untuk menjaga dan menciptakan suasana yang sejuk dalam proses pilkada serentak nanti. Kita harus membangun demokrasi yang lebih baik," tutur dia.

Taufik juga mengajak masyarakat jangan pernah ikut-ikutan menyebarkan kebencian atas dasar perbedaan agama dan etnis.

"Kami mengajak masyarakat untuk menghindar dari penggunaan isu SARA, politisasi agama, serta tidak mudah mengumbar tuduhan penistaan terhadap agama dan Al-Quran dalam proses kampanye pilkada," kata Taufik.

Taufik mengatakan pilkada di berbagai daerah yang akan dilaksanakan 15 Februari 2017, khususnya di Jakarta, harus dijaga karena keberhasilan penyelenggaraanya akan menentukan kualitas demokrasi bangsa.

"Mengajak masyarakat untuk menciptakan proses pilkada yang jujur, adil, transparan dan damai. Kami juga mengimbau masyarakat, terutama para politisi dan tim sukses, untuk selalu ikut meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia," ujar dia.

Taufik lebih setuju dalam memilih pemimpin daerah, mengedepankan sikap kritis terhadap kualitas calon, ketimbang memandang belakang SARA.  Masyarakat dewasa ini, katanya, harus lebih obyektif dalam menggunakan hak politik.

"Mengajak masyarakat untuk besikap kritis dan obyektif dalam menentukan pilihan dalam pilkada, dan siap menerima siapapun yang terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur di Jakarta," tutur Taufik. (Nikolaus Tolen dan Erick Tanjung)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI