Suara.com - Presiden Joko Widodo menyinggung soal aksi demonstrasi yang digelar sejumlah organisasi yang menuntut proses hukum terhadap Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok atas kasus dugaan penistaan agama.
Hal ini disampaikan Jokowi dalam sambutan Silaturahim Nasional (Silatnas) Ulama Rakyat yang bertema 'Doa Untuk Keselamatan Rakyat' yang diselenggarakan Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa di Ecovention Ancol Jakarta, Sabtu (12/11/2016).
Menurutnya, para pengunjuk rasa dalam demo 4 November lalu memiliki niat baik. Kendati demikian, tetap harus mengikuti aturan yang ada.
"Demo 4 November kemarin, umat yang datang niatnya baik dan dengan kesungguhan. Konstitusi kita memang memperbolehkan untuk menyampaikan aspirasi dan pendapatnya. Tetapi, ada aturan-aturan yang mesti kita taati. Ada ketentuan hukum yang harus kita ikuti,"ujar Jokowi dalam sambutannya.
Maka dari itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta semua pihak untuk menjaga kebersamaan sebagai bangsa Indonesia agar tak dirusak pihak-pihak yang ingin memecah belah.
"Saya perlu mengingatkan semuanya mengenai kebersamaan kita sebagai bangsa. Jangan sampai ada yang ingin merusak kebersamaan ini. Jangan sampai ada yang ingin memecah belah kita," katanya.
Selama tiga bulan terakhir, kata dia, media sosial memuat banyak fitnah, hujatan, provokasi yang dilakukan netizen. Namun, hal tersebut seharusnya tidak dilakukan karena tidak mencerminkan karakter bangsa.
"Kalau kita lihat sosmed dalam satu bulan, dua minggu belakang ini isinya saling hujat, saling ejek, saling memaki. Banyak yang fitnah, adu domba, dan provokatif. Inilah yang harus kita perbaiki. Karena itu bukan karakter Indonesia. Itu bukan tata nilai indonesia. Bukan tata nilai umat kita. Bangsa kita punya budi pekerti yang baik, sopan santun yang baik, akhlak yang baik,"ucap Jokowi.
Lebih lanjut, ia meminta masyarakat saling menghargai antara masyarakat mayoritas dan minoritas.
"Berkaitan dengan masyarakat mayoritas dan minoritas, mestinya masyarakat mayoritas melindungi minoritas, sebaiknya minoritas menghormati mayoritas, saling menghargai dan menghormati. Kalau nggak ada itu nggak akan nyambung. Kalau itu ada, bangsa Indonesia kita semuanya selalu ingin menikmati indahnya perdamaian, persaudaraan. Ini anugerah Allah untuk kita,"ungkapnya.
Acara tersebut dihadiri sekitar 1.000 kyai, ulama dan habib dari seluruh Indonesia. Hadir pula Ketua Umum Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dakhiri, anggota DPR Fraksi PKB yakni Maman Imanulhaq, Daniel Johan dan Arzetti Bilbina.