Pukul 14.35 WIB, Diona diseret. Dia sempat melawan, akibatnya kepalanya dipukul pakai gagang senjata api Ius Pane. Diona kemudian dimasukkan ke dalam kamar mandi.
Pukul 14.38 WIB, Ius Pane memaksa Gemma ke luar dari kamar mandi untuk menunjukkan dimana kamar Dodi. Setelah berhasil memaksa Gemma, Ius Pane masuk ke dalam kamar Dodi dan mengambil uang Rp1 juta dan jam tangan merek Rolex.
Sekitar pukul 14.39 WIB, supir Dodi bernama Tasrok datang ke rumah. Waktu itu dia belum tahu apa yang sedang terjadi di dalam rumah majikan. Dengan tenang, dia memarkirkan sepeda motor di dekat pagar rumah.
Melihat itu, bandit bernama Sinaga yang tadi menunggu di dalam mobil segera turun dan mengancam Tasrok. Tasrok kemudian di dibawa masuk ke dalam rumah dan dipaksa ikut ke kamar mandi bersama korban-korban lainnya.
Ketika itu, Dodi belum pulang. Dia baru pulang pukul 14.41 WIB dengan mengendarai mobil.
Saat Dodi pulang sebenarnya, komplotan bandit pimpinan Ramlan sudah selesai menjalankan aksi dan hendak melarikan diri.
Tetapi begitu melihat mobil yang dibawa Dodi datang, Ius Pane dan Ramlan membukakan pintu gerbang.
Dodi tidak curiga. Sejurus kemudian, Ius Pane dan Ramlan memaksa Dodi masuk ke dalam rumah dan memaksanya masuk ke dalam kamar mandi bersama 10 korban lainnya.
Sebelum Dodi masuk ke dalam kamar mandi, Ius Pane mengambil dompet Dodi.
"Iya , itu saya yang ambil dompetnya," ujar Ius Pane di Polda Metro Jaya.
Aksi komplotan bandit selesai jam 14.42 WIB. Empat bandit ke luar dari rumah semuanya dan segera kabur.
Keesokan harinya, polisi dan warga baru menemukan 11 orang disekap di dalam kamar mandi. Enam meninggal, lima lemas.