"Kemudian mana saya ada tampar, saya tidak ada tampar kamu, saya hanya mengalangin mulut kamu muncratan ludah kamu. Karena saya kan terus nyerocos," kata Yanti.
Tapi, kata Yanti banyak saksi yang melihat ketika dirinya ditampar oleh Danu. Bahkan, menurutnya banyak anak-anak kecil yang melihat peristiwa penamparan yang dialami dirinya.
"Bunyi dan keras, kawan-kawan yanh berapa senti mendengar. Anak-anak kecil yang dibawa anggota saya panik. Polisinya jahat ya main tampar saja," kata dia.
Laporan yang dibuat Yanti tidak langsung diterima. Penyidik Propam Polda Metro Jaya meminta agar dirinya kembali untuk melengkapi bukti-bukti soal kasus penganiayaan termasuk video yang merekam kejadian tersebut.
"Dalam satu-dua hari akan kami lengkapi itu, termasuk dua anggota saya, satu yang merekam video, satu yang melihat karena persis di samping saya," katanya.