"Kondisi ini membuat anak-anak muda frustasi dan marah. Rasa marah dan frustasi ini dapat berakhir dengan muculnya bibit-bibit baru ektremisme dan radikalisme," kata Presiden.
Pemikiran Jokowi Dalam penutupnya, Presiden menyampaikan empat pemikirannya. Pertama, umat Islam se-dunia harus bersatu untuk meningkatkan ukhuwah Islamiyah.
"Persatuan umat Islam merupakan kunci untuk keberhasilan memberantas terorisme. Janganlah energi kita habis untuk saling bermusuhan," ujar Presiden.
Kedua, kerja sama pemberantasan radikalisme dan terorisme harus ditingkatkan, termasuk pertukaran informasi intelijen, pertukaran penanganan FTF (Foreign Terrorist Fighters), peningkatan kapasitas.
"Semua sumber pendanaan harus dihentikan, kita semua tahu banyaknya dana yang mengalir sampai ke akar rumput di banyak negara dalam rangka penyebaran ideologi ekstrem dan radikal. Semua aliran dana harus dihentikan," tutur Presiden.
Ketiga, upaya menyelesaikan akar masalah harus ditingkatkan, ketimpangan dan ketidakadilan harus diakhiri, pemberdayaan ekonomi yang inklusif harus diperkuat "Terakhir, saya berharap bahwa setiap dari kita harus berani menjadi 'part of solution' dan bukan 'part of problem' dari upaya pemberantasan terorisme. Setiap dari kita harus dapat menjadi bagian upaya penciptaan perdamaian dunia," ujar Presiden Jokowi. (Antara)