“Ke sini dibiayai oleh pak gubernur, ada juga galang dana dari masyarakat sekitar dan mahasiswa dari Bangka dan Rawamangun, Jakarta,” ujarnya.
Tiba di Jakarta
Tiba di Jakarta, Ica dan orangtuanya dijemput di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, menggunakan mobil ambulance milik rumah singgah Bangka Tengah. Mereka amat bersyukur, meskipun sebenarnya masih bingung dengan nasib di Jakarta.
Hari kedua di Jakarta, Ica langsung dibawa ke RSCM untuk pemeriksaan. Dokter memutuskan dilakukan pengobatan kemoterapi.
“Dokter bilang tindakan operasi belum mampu, karena penyebarannya udah sampai tengkorak kepala, tapi belum sampai otak, jadi mau operasi nggak bisa dan kita ikuti kata dokter aja,” kata Pemiluwati.
Hari demi hari dilewati. Selama empat bulan berobat ke RSCM, orangtua Ica mengeluh karena setiap melakukan kontrol kesehatan, Ica ditangani dokter yang berbeda. Yang membuat Suyamto dan Pemiluwati makin bingung , mereka sering mendapat komentar yang berbeda dari setiap dokter.
Pemiluwati sebenarnya menginginkan Ica dioperasi untuk mengangkat penyakitnya, tetapi sampai sekarang belum terkabul.
“Inginnya operasi angkat akar penyakitnya itu, kan bisa jadi bersih takutnya kalau kemoterapi doang belum tentu bisa bersih,” kata dia. (Maidian Reviani)