Menurut Suyamto semenjak menjalani kemoterapi, tingkat emosional Ica meningkat.
“Jadi agak sensitif, kalau nggak sesuai sama apa yang dia mau pasti langsung marah-marah,” ujarnya.
Orangtua mengetahui Ica sakit sejak Januari 2017. Tetapi ketika itu karena kekurangan uang, Suyamto dan Pemiluwati baru bisa membawa Ica ke Jakarta pada April 2017.
Di satu sisi orangtua bersyukur karena ada perkembangan positif dari Ica. Tetapi di sisi lain, mereka juga nelangsa karena persediaan uang makin menipis. Maklum, semenjak pergi ke Jakarta, praktis mereka tidak bisa bekerja lagi.
Sebenarnya Suyamto ingin pulang ke Bangka untuk mencari uang. Tetapi, dia bimbang bukan main untuk meninggalkan Ica yang masih harus menunggu jadwal kemoterapi.
“Terakhir kontrol, saya nanya operasi malah jawabannya kurang mengenakan dari dokter. Jadi saya takut dan ikuti apa kata dokter aja,” kata dia. (Maidian Reviani)