Partai Amanat Nasional mengapresiasi Komisi Pemilihan Umum karena menyiapkan Sistem Informasi Partai Politik sehingga memudahkan partai mendaftar menjadi calon peserta pemilu.
"Kami menganggap ikhtiar untuk memodernisasi demokrasi melalui sipol patut diapresiasi. Kami bisa katakan, walau pada awalnya ada kesulitan teknis, tapi sepanjang malam kami nikmati bagian input sipol ini," kata Wakil Ketua Umum PAN Hanafi Rais usai mendaftarkan PAN menjadi calon peserta pemilu di gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/10/2017).
Berbeda dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Pareira yang justru mengkritik sipol. Menurut Andreas sipol justru menghambat kecepatan pengisian data, terutama data pengurus partai di tingkat daerah.
"Pengisian di tingkat pusat dan provinsi relatif tidak ada masalah. Kendalanya di kabupaten dan kota. Ada kendala SDM dan koneksi internet," katanya.
Hanafi mengakui memang ada kesulitan untuk memasukkan data ke sistem. Sebab, data yang dimasukkan merupakan rekap kartu tanda anggota, pengurus, dan sejumlah persyaratan lain.
"Memang perlu adaptasi di awal karena syaratnya demikian rigid. Setelah kita pelajari, maka kita buat tim untuk memasukkan data dan kelanjutannya kita jalani dengan lebih mudah. Kendala teknis misalnya sempat break server selama sejam tapi keseluruhan lancar," kata Hanafi.
Hanafi berharap KPU menjamin keamanan data yang telah dimasukkan ke sipol, mengingat sekarang marak kasus kejahatan dunia maya.
"Mohon dijamin betul keamanan data-data yang kami sudah serahkan ke KPU dari segala potensi kejahatan cyber crime yang belakangan ini marak. Kita ingin mohon dijaga privasi data pribadi seluruh anggota tersebut;" kata Hanafi.
"Kami menganggap ikhtiar untuk memodernisasi demokrasi melalui sipol patut diapresiasi. Kami bisa katakan, walau pada awalnya ada kesulitan teknis, tapi sepanjang malam kami nikmati bagian input sipol ini," kata Wakil Ketua Umum PAN Hanafi Rais usai mendaftarkan PAN menjadi calon peserta pemilu di gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/10/2017).
Berbeda dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Pareira yang justru mengkritik sipol. Menurut Andreas sipol justru menghambat kecepatan pengisian data, terutama data pengurus partai di tingkat daerah.
"Pengisian di tingkat pusat dan provinsi relatif tidak ada masalah. Kendalanya di kabupaten dan kota. Ada kendala SDM dan koneksi internet," katanya.
Hanafi mengakui memang ada kesulitan untuk memasukkan data ke sistem. Sebab, data yang dimasukkan merupakan rekap kartu tanda anggota, pengurus, dan sejumlah persyaratan lain.
"Memang perlu adaptasi di awal karena syaratnya demikian rigid. Setelah kita pelajari, maka kita buat tim untuk memasukkan data dan kelanjutannya kita jalani dengan lebih mudah. Kendala teknis misalnya sempat break server selama sejam tapi keseluruhan lancar," kata Hanafi.
Hanafi berharap KPU menjamin keamanan data yang telah dimasukkan ke sipol, mengingat sekarang marak kasus kejahatan dunia maya.
"Mohon dijamin betul keamanan data-data yang kami sudah serahkan ke KPU dari segala potensi kejahatan cyber crime yang belakangan ini marak. Kita ingin mohon dijaga privasi data pribadi seluruh anggota tersebut;" kata Hanafi.