Saksi PPPI Protes Petugas KPU Ngeluh Capek Tak Tidur Dua Hari

Siswanto Suara.Com
Rabu, 08 November 2017 | 18:18 WIB
Saksi PPPI Protes Petugas KPU Ngeluh Capek Tak Tidur Dua Hari
Sidang gugatan partai di Bawaslu [suara.com/Delfia Cornelia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia mendatangkan enam saksi untuk memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan pemeriksaan dugaan pelanggaran administrasi yang dilakukan KPU, di Bawaslu, Jakarta, Rabu (08/11/2017).

Salah satu saksi memprotes sikap petugas KPU yang melakukan check list. Menurutnya petugas tidak sopan dengan ingin cepat-cepat menyelesaikan pengecekan data karena capek.

"Mengenai check list, petugas KPU selalu memaksakan supaya check list cepat kelar karena mereka terlalu capek, mereka ada yang tidak tidur dua hari tiga hari," kata saksi bernama Salomon Tanjung.

Menanggapi kesaksian tersebut, komisioner KPU Hasyim Asy'ari menjelaskan semua petugas KPU menggunakan standar yang sama dalam melayani pendaftaran partai calon peserta pemilu 2019.

"Bahwa semuanya capek, semuanya juga memeriksa. Semua petugas partai juga capek, petugas KPU juga capek. Sudah kita sampaikan bahwa. kita ini standarnya layanan, jadi tidak boleh mengeluh, seperti yang sudah disampaikan saksi,"ujarnya

Hasyim Asy'ari menambahkan tanggal 17 Oktober 2017 jam 24.00 WIB merupakan hari terakhir proses melengkapi berkas partai calon peserta pemilu. Lewat dari tanggal itu, KPU tidak melayani penambahan dokumen dari partai.

"Kalau ada partai yang menyampaikan pada tanggal 17 Oktober jam 24.00, maka tidak bisa menambahkan dokumen kelengkapan lagi, tapi kalau sebelumnya maka harus kita periksa kelengkapan datanya. Sehingga saat pemeriksaan dokumen sangat mungkin seperti yang dialami PPPI ini sampai tanggal 18 jam 05.00,"katanya.

Hasyim mengatakan 14 partai yang berkasnya sudah dinyatakan lengkap kini tinggal menunggu finalisasi.

"Administrasi diperiksa sekali lagi sebelum disampaikan ke parpol. Sehingga yang belum memenuhi syarat akan diberikan kesempatan untuk perbaikan, dan partai yang melakukan perbaikan akan lebih mudah," kata Hasyim. (Julistania)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI