- Pemerintah menjamin Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap berjalan selama libur sekolah Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
- Mekanisme distribusi MBG saat libur ditentukan satuan pelaksana berdasarkan kesediaan siswa datang ke sekolah.
- Pemberian MBG saat liburan harus berbasis kebutuhan nyata dan mempertimbangkan persetujuan dari orang tua siswa.
Suara.com - Pemerintah memastikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap berjalan selama libur sekolah Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Penyaluran MBG dilakukan dengan mekanisme khusus agar distribusi manfaatnya tak terputus meski siswa sedang tidak mengikuti proses belajar mengajar di kelas.
Salah satu contoh penerapan model distribusi saat ini juga sudah terjadi di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ada sekolah dasar setempat membagikan jatah MBG kepada siswa untuk beberapa hari libur ke depan.
Sebagai contoh, siswa diberikan paket MBG untuk empat hari sekaligus pada akhir pekan menjelang libur. Jenis makanan yang dibagikan mencakup susu siap minum, telur rebus, buah-buahan, serta roti tawar untuk memenuhi kebutuhan gizi saat liburan.
Strategi seperti ini mengikuti beberapa prinsip penyesuaian yang dipaparkan pihak Badan Gizi Nasional (BGN) sebelumnya.
Menurut penjelasan Kepala BGN Dadan Hindayana menyampaikan kalaj mekanisme pembagian MBG saat libur sekolah ditentukan oleh satuan pelaksana di masing-masing wilayah dan sekolah.
"Untuk sekolah, Kepala SPPG akan cek apakah siswa dan guru bersedia ke sekolah, kalau bersedia, berapa kali dalam seminggu? Saat datang (ke sekolah) akan mendapatkan makanan segar. Jika tidak bersedia datang (guru dan siswa), MBG tidak dilakukan untuk anak sekolah," jelas Dadan.
Dadan menegaskan kalau Kepala SPPG di masing-masing wilayah harus menentukan sekolah yang tetap menerima MBG dan sekolah yang tidak menerima selama masa libur.
Selain itu, BGN juga mewajibkan kepala SPPG mendata jumlah siswa yang bersedia datang ke sekolah selama liburan, sehingga distribusi dapat diatur secara efisien.
Baca Juga: Waka BGN Minta Maaf Usai Dadan Dianggap Tak Berempati: Terima Kasih Rakyat Sudah Mengingatkan
Pembagian MBG selama masa libur sekolah itu juga dapat dorongan dari Komisi IX DPR RI. Keberlanjutan program MBG di masa libur sekolah dinilai penting karena periode tersebut rawan menyebabkan turunnya asupan gizi anak, terutama untuk keluarga rentan.
Namun, anggota DPR menekankan bahwa pemberian MBG saat libur harus mempertimbangkan persetujuan orang tua serta kebutuhan nyata di lapangan.
"Kalau MBG diteruskan saat libur, itu harus betul-betul berbasis kebutuhan dan persetujuan orang tua, bukan sekadar mengejar serapan program," ujar Ashabul.