Sementara itu, beberapa warga Jati Baru yang ditemui menanyakan kemana warga yang dirugikan bisa menyampaikan keluhan.
“Jika Sandiaga benar-benar akan memberi ruang untuk mendengar keluh kesan atau mungkin saran dari kami, kemana kami harus menyampaikannya?” kata warga bernama Adri.
Menurut Drian tidak sedikit warga yang merasa mobilitasnya terhambat sejak jalan itu dibolehkan untuk PKL. Sebagian pemilik toko, katanya, dirugikan karena menjadi lebih sepi pengunjung.
Senada dengan Drian, warga bernama Dika juga bingung hendak mengeluhkan masalah kemana.
Dika memuji Basuki Tjahaja Purnama yang memberikan nomor telepon kepada warga agar mudah melapor.
“Saya justru ingin sekali memberi tanggapan. Jika memang benar Sandi membuka ruang untuk saran dan masukan dari kami itu bagus sekali. Jika pemerintah sebelumnya dengan sengaja mencantumkan kontak telpon pribadinya, begitu pula sebaiknya dengan Sandi,” kata dia.
Ia menunggu kapan Sandiaga memberi waktu untuk dapat membahas dampak keberadaan PKL di Jati Baru Raya bersama warga.
Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede mengatakan penataan ini diharapkan menjadi solusi terbaik untuk PKL dan masyarakat yang beraktivitas di kawasan Tanah Abang.
"Kita ingin kawasan Tanah Abang tertib, aman dan nyaman," kata dia.
Program jangka panjang penataan kawasan Tanah Abang akan dilakukan dengan menerapkan konsep transit oriented development. Sebagai bagian pelaksanaan konsep ini akan dilakukan dengan memperpanjang rute light rail transit, dari Dukuh Atas hingga ke Tanah Abang.