Di seluruh kota, spanduk mengatakan "Kami tidak takut" mengipas-ngipasi di udara dalam acara solidaritas.
Namun supir taksi mengeluh bahwa jumlah penumpang yang dijemput jatuh sejak pemboman itu.
“Mal-mal itu kosong. Hanya ada sedikit orang yang keluar sehingga jalannya tidak macet seperti biasanya. Saya benar-benar marah dan sedih pada saat yang sama, ”kata sopir taksi Agus sebelum kembali mengemudi memasuki malam. (www.channelnewsasia.com)