Kedatangan Ilham dan kelompoknya bermaksud untuk silaturahmi hari raya Idulfitri. Namun entah kenapa, Ilham dianggap melontarkan ejekan yang dinilai tidak senonoh kepada kelompok Orang Rimba di Pasir Putih.
Sebelumnya, kedua kelompok itu sempat terlibat konflik, namun berhasil diredam aparat setempat dengan perjanjian. Dalam perjanjian itu dinyatakan, apabila ada salah satu kelompok yang memulai keributan akan didenda dua kali lipat dari denda sebelumnya.
Merasa tidak terima diejek, kelompok Orang Rimba lantas melaporkanya kepada aparat Polsek Pelepat. Mereka meminta agar Ilham ditangkap dan harus membayar denda.
Namun karena menganggap polisi tak kunjung menindaklanjuti laporan itu, kelompok Orang Rimba di Pasir Putih kemudian beramai-ramai mendatangi Mapolsek Pelepat hingga berujung ribut.
"Kami ke sana (Polsek) untuk menuntut polisi menangkap Ilham, kami bawa kayu cuma untuk menggertak. Tidak membawa kecepek(senjata rakitan), kami tidak menyerang," kata Jupri.
Akibat insiden itu, lima Orang Rimba menderita luka tembak dan harus dirawat di rumah sakit. Mereka adalah Supri (15), Unom (20), Buyung (60), Bujang (35) dan Yatim (18).
Pasca-insiden itu, aparat pemerintah daerah dan kepolisian setempat langsung menggelar mediasi. Hasilnya, korban yang dirawat akan dibiayai oleh pemerintah. Polisi juga berjanji akan mencari keberadaan Ilham dan memproses lebih lanjut.