Kesan Ari dan Arif yang Kali Pertama Naik Lion Air: Jatuh ke Laut

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 30 Oktober 2018 | 18:50 WIB
Kesan Ari dan Arif yang Kali Pertama Naik Lion Air: Jatuh ke Laut
Ilustrasi pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018). [Suara.com/Aldie Syaf Buana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

***

Suroso menunjukkan foto anaknya, Arif Yustian (20) yang ikut menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. (Suara.com/Rambiga)
Suroso menunjukkan foto anaknya, Arif Yustian (20) yang ikut menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. (Suara.com/Rambiga)

Arif Yustian, bujang yang baru beranjak usia 20 tahun deg-degan pada Senin pekan ini. Pagi itu, adalah hari bersejarah bagi Arif, sebab ia akan kali pertama menumpangi pesawat untuk bepergian.

“Kalau naik pesawat itu, boleh pakai sendal nggak?” kata Arif kepada Sakiful, rekan kerjanya, yang datang ke indekosnya, Senin pagi sebelum berangkat ke Bandara Soekarno – Hatta, Tangerang, Banten.

“Kalau bawa cairan kimia naik pesawat, apa boleh ya?” tanya Arif lagi ke Sakiful.

Arif adalah warga Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Setelah menuntaskan masa pembelajarannya di Sekolah Menengah Analisis Kimia Bogor (Smakbo), Arif bekerja sebagai karyawan di PT Sky Pasific Indonesia.

“Dia baru kali pertama naik pesawat. Iya, baru kali ini, makanya dia banyak bertanya soal apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di dalam pesawat,” kata Sakiful di rumah Arif, setelah tragedi itu terjadi.

Sakiful menuturkan, ia menemui Arif di indekos pemuda tersebut, Senin pagi. Persis sebelum Arif berangkat ke bandara.

"Tadi pagi di kosan dia (Arif) sempat pamit. Karena dia baru pertama kali, dia nanya boleh pakai sendal atau enggak? Terus boleh bawa cairan enggak? Gitu aja," kata Sakiful, saat ditemui di rumah Arif di

Arif menumpangi Lion Air JT 610 bersama kedua temannya untuk melakukan pengambilan sampling di Pangkal Pinang.

Baca Juga: Hal-hal Terakhir yang Dilakukan Penumpang Lion Air JT 610

Namun, pengalaman terbang bersama Lion Air JT 610 adalah yang pertama dan terakhir bagi Arif. Sebab, setelah berangkat, ia tak pernah sampai ke Pangkal Pinang, maupun kembali ke Jakarta.

“Iya itu tugas kantor. Awalnya dapat kabar di media sosial kalau ada pesawat Lion Air hilang kontak, tapi saya tak percaya. Ternyata sama dengan pesawat yang ditumpangi Arif, JT 610. Dari situ, saya bertanya ke kantor, ternyata benar itu pesawat Arif," ujar Sakiful.

Sarioso (54), ayah Arif, mengakui kali terakhir berkomunikasi dengan anaknya pada Sabtu (27/10) akhir pekan lalu. Arif sempat berpamitan kepadanya karena akan pergi tugas ke Bangka Belitung.

"Dia kan indekos di Bogor. Kemarin sempat mau pulang, tapi karena hujan besar, tidak jadi. Dia cuma bilang pamit mau berangkat tugas, minta doanya semoga selamat sampai tujuan," ujar Sarioso.

Hingga kekinian, Sarioso mengaku belum mendapat kabar pasti terkait kondisi putra pertamanya itu. Keluarga terus berdoa untuk keselamatan Arif.

"Kami masih menunggu kabar beritanya. Kan soalnya bukan kami yang mengurusi, ada dari perusahaannya yang di sana. Kami di sini berdoa saja."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI