Panen Raya Jagung Blora, Kementan Jembatani Kerja Sama Petani-Peternak Ayam

MN Yunita Suara.Com
Selasa, 19 Februari 2019 | 14:47 WIB
Panen Raya Jagung Blora, Kementan Jembatani Kerja Sama Petani-Peternak Ayam
Dirjen PKH Kementan, I Ketut Diarmita menghadiri acara panen raya di Kabupaten Blora. (Dok: Kementan)

Menurut Dirjen PKH, permasalahan yang sering dihadapi saat ini adalah pengelolaan jagung pascapanen. Untuk itu Kementan memberikan solusi penggunaan mesin pengering jagung yang bersifat mobile, terutama di daerah sentra produksi jagung yang relatif jauh dari pabrik pakan.

Kementan pun bekerja sama dengan  PT Charoen Pokphand Indonesia memperkenalkan penggunaan Mobile Corn Dryer (MCD), yaitu peralatan pengeringan jagung yang dapat dipindahkan secara mudah untuk didekatkan ke lokasi-lokasi panen jagung. Aplikasi mesin ini diharapkan dapat memecahkan persoalan kadar air sehingga pertumbuhan jamur aflatoksin dapat dikendalikan, untuk memunculkan harapan “Bermanfaat untuk Korporasi Petani Jagung”.

“Kita berharap apabila petani makmur dan sejahtera, peternak pun akan menjadi lebih makmur dan sejahtera, untuk Indonesia yang lebih baik”, ucapnya.

Sementara itu, Eka Budiman dari PT. Charoen Phokphand Jawa Tengah menyampaikan, pihaknya telah menyediakan dua Mobile Corn Dryer (MCD) untuk membantu petani mengeringkan jagungnya. Menurutnya, kelebihan penggunaan MCD ini adalah dapat meningkatkan waktu simpan setelah dikeringkan, melancarkan tata niaga, mendapatkan kualitas lebih baik dan pada akhirnya petani dapat menikmati harga yang lebih baik dari jagung berkadar air lebih rendah. 

Konsep Mobile Corn Dryer berawal di tahun 2018, seiring dengan upaya PT Charoen Pokphand Indonesia untuk meningkatkan penyerapan jagung secara langsung dari petani.  Prototipe ini sudah dilakukan uji coba lapangan perdana pada panen jagung di Lampung Selatan pada 29 Agustus 2018. Selanjutnya, pada 15 Februari 2019 kembali dilakukan uji coba lapangan pada acara panen raya jagung di Tuban dan saat ini dilakukan uji coba lapangan pada acara panen raya jagung di Blora.

Berikutnya akan terus dilakukan uji coba secara berkala di beberapa sentra produksi jagung untuk memberikan bukti implementasi nyata atas kegunaan dari Mobile Corn Dryer pada pertanian jagung di negeri ini. "Jika ada petani yang kesulitan menjual hasil panennya, dapat langsung menghubungi kami, akan bantu menyerapnya", kata Eka.

Salah satu petani yang datang dalam acara panen raya, Erno berharap Kabupaten Blora bisa mendapat bantun MDC setidaknya selama 1 bulan selama musim panen. Ia juga berharap, limbah hasil pertanian jagung (tebon) di wilayahnya juga dapat dimanfaatkan oleh peternak untuk pakan ternak. Mereka juga selama ini telah memanfaatkan kotoran ayam sebagai pupuk organik yang dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI