Pemilih milenial yang berprofesi sebagai guru itu melontarkan pertanyaan kepada Hasto soal bagaimana cara Jokowi bisa membawa kaum milenial semakin maju.

Hasto lantas menjelaskan, bahwa milenial kerap disalahartikan dengan sebatas mengartikannya sebagai transformasi kebudayaan seperti kebarat-baratan.
Padahal, kata dia, anak muda milenial harusnya dilihat dari api perjuangannya dan daya kepeloporan.
Karakter menurutnya, milenial adalah berani mengambil resiko, inovatif, gampang gaul, serta adaptif.
Hasto mengklaim, Jokowi sangat memahami perkembangan dunia dan karakter anak muda milenial.
Sebagai capres petahana, Jokowi turut mendorong pembangunan infrastruktur digital agar kalangan milenial bisa mengikuti perkembangan dunia yang semakin cepat.
Selain itu, juga turut mendorong anak muda untuk percaya diri mengembangkan kreativitasnya maupun usaha.
"Jokowi mendorong anak muda menjadi enterpreneur, tapi di saat yang sama mencintai negerinya," kata Hasto.