Dalam menjalani proses pendampingan tersebut, pihak GO-LIFE juga sangat menjaga kerahasiaan identitas korban.
"Korban merupakan sosok mitra yang produktif dan juga berperan sebagai tulang punggung keluarga, dan kami berkomitmen untuk menjaga keamanan dan melindungi privasi identitas korban," ucapnya.
Dayu menegaskan, manajemen GO-LIFE mengutuk segala bentuk kejadian yang membahayakan keamanan mitra maupun pengguna layanan, termasuk kekerasan seksual.
"Keamanan dan kenyamanan pengguna dan mitra adalah prioritas utama kami," ucapnya.
Dayu juga menjelaskan bahwa pihaknya memiliki SOP Anti Sexual Harassment yang berisi paduan bersifat antisipatif (pra-kejadian), pada saat kejadian, sampai dengan pasca kejadian kepada seluruh mitra.
Selain itu, ia mengklaim bahwa pihaknya juga bekerjasama dengan pihak kepolisian setempat di berbagai kota untuk memberikan penyuluhan pertahanan diri, serta menyediakan emergency panic button di aplikasi mitra.
"Kami juga senantiasa mengkomunikasikan ketentuan penggunaan layanan melalui in-app message kepada para pengguna di halaman pemesanan," katanya.