Meski demikian, dalam aturan ini tidak diatur secara khusus pakaian yang wajib dikenakan oleh pimpinan negara. Sehingga, presiden dan wakil presiden bisa menyesuaikan pakaian secara fleksibel.
Bisa Bersarung Meski Jadi Wapres
Juru Bicara Wakil Presiden Jusuf Kalla, Husain Abdullah menegaskan pakaian yang dikenakan oleh pimpinan negara bisa menyesuaikan secara fleksibel. Menurutnya, pemakaian sarung selama menjadi wapres tidak melanggar aturan apapun.
Bahkan ia juga mencontohkan dengan kondisi pimpinan di negara lain yang kerap kali mengenakan pakaian tradisional saat menghadiri acara diplomatik. Salah satunya adalah Raja Arab Saudi yang sering mengenakan pakaian panjang berwarna putih atau disebut thawb.
![Presiden Joko Widodo (Jokowi), bersama istri dan dua puteranya, berposen bersama Raja Salman, penguasa Arab Saudi di Riyahd, Minggu (14/4/2019). [Instagram/Jokowi]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/04/15/96767-jokowi-raja-salman-umrah.jpg)
Selain itu, ada pula pejabat pemerintahan Myanmar yang mengenakan pakaian seperti sarung dan dipadukan dengan jas tertutup.
"Mudah-mudahan beliau (Maruf Amin) tidak mengubah stylenya. Tetap saja seperti saat ini (pakai sarung) setelah beliau resmi menjabat sebagai wapres," kata Husain kepada Suara.com.