Bamsoet dikenal kritis mengingat pernah menjadi seorang jurnalis. Ia pun kritis dalam menyampaikan pandangannya tentang Aliran Dana Lembaga Penjamin Simpanan pada Bank Century.
Namun, Bamsoet juga dikritik publik karena gemar menggunakan mobil mewah lantaran hobinya dengan otomotif.
Kendaraan mewah yang tercatat dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tahun 2016, antara lain Hummer H2 (buatan 2009), Harley Davidson (buatan 1993), Toyota Vellfire (buatan 2012), Land Rover (buatan 2013), Bentley Mulsanne (buatan 2012), Jeep Rubicon (buatan 2013), Porsche Cayenne (buatan 2011), Ferrari California (buatan 2010) dan Rolls Royce Phantom (buatan 2011).
Bamsoet yang besar dari keluarga tentara ini menyelesaikan pendidikan dasar dan tinggi di Ibu Kota Jakarta.
Ia tercatat sebagai siswa SMA Negeri 14, Kramatjati, Jakarta Timur. Pada umur 19 tahun, Bambang masuk Akademi Accounting Jayabaya, Jakarta.
Kemudian dia mengambil S1 di Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia, Jakarta. Sementara S2-nya, dia selesaikan di IM Newport Indonesia, Amerika.
Sejak mahasiswa, Bambang terlibat aktif di berbagai organisasi. Seperti menjadi Ketua Umum Senat Mahasiswa Akademi Akuntansi Jayabaya, Ketua Umum Badan Perwakilan Mahasiswa, Pemred Majalah Universitas Jayabaya, dan Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta se-Indonesia.
Bambang Soesatyo juga pernah menjadi Pimpinan Umum Majalah HMI Cabang Jakarta, Wakil Sekretaris Koordinasi Komisariat HMI Universitas Jayabaya, Wakil Sekjen PB HMI, Ikatan Pers Mahasiswa, serta Ketua Umum Organisasi Mahasiswa Mapussy Indonesia.
Karier profesionalnya sebagai wartawan dimulai pada umur 23 tahun. Bambang adalah wartawan Harian Umum Prioritas pada tahun 1985 lalu pindah ke Majalah Vista. Kariernya menaik menjadi pemimpin redaksi majalah Info Bisnis pada usia 29 tahun pada tahun 1991.
Baca Juga: Abdul Wahab Kasih Pantun ke Bamsoet CS: Jangan Diperiksa KPK
Delapan tahun kemudian, dia sebagai komisaris PT Suara Irama Indah. Puncaknya, pada tahun 2004, Bambang menjadi Direktur PT Suara Rakyat Membangun sekaligus sebagai Pemimpin Redaksi Suara Karya.
Kariernya terus merangkak. Pada tahun 2006, Bambang menjabat sebagai Direktur Independen PT SIMA Tbk, dan setahun kemudian menjadi direktur Kodeco Timber.
Berikut karir Bambang Soesatyo:
- Pimpinan Umum Majalah HMI Cabang Jakarta, 1986-1987
- Wakil Sekretaris Koordinasi Komisariat HMI Universitas Jayabaya,1988
- Wakil Sekjen PB HMI, 1988-1990
- Ikatan Pers Mahasiswa, 1986-1988
- Ketua Umum Organisasi Mahasiswa Mapussy Indonesia, 1989-1992
- Wartawan Harian Umum PRIORITAS, 1985
- Sekretaris Redaktur Majalah VISTA, 1987
- Pemimpin Redaksi Majalah INFO BISNIS,1991
- Komisaris PT Suara Irama Indah, 1999
- Pemimpin Redaksi Harian Umum Suara Karya, 2004
- Direktur PT Suara Rakyat Membangun (Suara Karya), 2004
- Direktur Independen PT SIMA, Tbk, 2006
- Direktur Kodeco Timber, 2007
- Anggota DPR dari fraksi Golkar 2009-2014, 2014-2019
- Bendahara Dewan Pimpinan Pusat AMPI, 2006 – 2009
- Ketua Kompetemen Organisasi DPP REI, 2007
- Ketua Kompartemen Media Massa Paguyuban Wayang Nusantara, 2007
- Anggota Harley Davidson Club Indonesia (HDCI)
- Wakil Bendahara Umum PPK Kosgoro 1957, 2008-2013
- Ketua Umum Asosiasi Rekanan Pengadaan Barang & Distribusi Indonesia (ARDIN), 2008 – 2013
- Sekretaris Fraksi Golkar, 2014-2015
- Ketua Komisi I, DPR RI, 2015-2016
- Ketua Komisi III, DPR RI, 2016-sekarang
- Bendahara Umum DPP Partai Golkar 2015-2016
- Ketua DPR RI, 2018-2019