Setelahnya, Baghdadi diketahui hidup dalam pelarian dari satu tempat ke daerah lain karena dikejar oleh tentara internasional.
Bahkan, Departemen Luar Negeri AS membuat sayembara berhadiah USD 25 juta bagi siapa pun yang bisa mengajukan informasi valid tentang keberadaan Baghdadi.
Pada bulan September 2019, ISIS merilis pesan suara dari Baghdadi yang berisi pujian terhadap aksi-aksi bom bunuh diri di berbagai wilayah.
Dalam pesan suara itu, Baghdadi juga meminta sisa-sisa pengikutnya untuk konsolidasi dan mencoba membebaskan kawan-kawan mereka yang ditahan di Suriah.
Sementara Idlib dikenal sebagai benteng Front Al Nusra yang berafiliasi dengan Al Qaeda. Karenanya, analisis kebingungan kenapa Baghdadi berada di sana. Sebab, Al Qaeda dianggap sebagai saingan ISIS dan keduanya sering terlibat baku tembak.
"Jika Baghdadi benar-benar berada di Barisha, akan menarik untuk memahami bagaimana dia berhasil bahkan sampai di sana (melalui Suriah atau melalui Turki?) Dan bagaimana mungkin baginya untuk tinggal di sana," kata analis Timur Tengah, Michael Horowitz.