Kisah Pilu di Balik Anak Tukang Becak Dapat Appreciation Day 2019

Jum'at, 29 November 2019 | 07:33 WIB
Kisah Pilu di Balik Anak Tukang Becak Dapat Appreciation Day 2019
Anton Hendra Kusuma. (Suara.com/Welly Hidayat)

Anton, setelah mendapat oenghargaan di Korea Selatan, prestasinya pun terus berlanjut pada Tahun 2019 Antin pun berangkat ke Abu Dhabi untuk pula mengenalkan alat pendeteksi bencana yang dibuatnya tersebut.

Menurut Anton, dalam acara penelitian Science di Abu Dhabi tersebut diikuti sekitar 2.150 peserta dari 68 Negara. Dimana, akan dipilih dari 100 peserta untuk dijadikan duta negara.

"Itu saya terpilih dari 100 peserta menjadi duta negara. Itu untuk mengikuti Konfrensi pemuda yang suka akan riset. Untuk bisa mengembangkan potensi riset atau memasarkan riset di negaranya masing-masing," ucap Anton

Selain itu, Anton juga menyebut mendapat materi pula dari NASA. Ketika maauk menjadi 100 peserta Scince di Abu Dhabi.

Anton mengaku mulai mendapat bantuan PKH itu sejak tahun 2018.

"Tapi kalau saya kenal PKH-nya tahun 2018. Mungkin kalau bapak ibu lama mungkin (terima PKH)," ujar Anton

Anton pun mengaku terispirasi menjadi peneliti dari suka menonton Youtube. Dia melihat seorang peneliti berumur 18 tahun asal Kanada membuat sistem sirkulasi udara agar virus tidak menyebar m di Pesawat Terbang.

"Akhirnya saya termotivasi. Dia umur 18 bisa seperti itu. Kenapa saya tidak. Dan akhirnya 2016 saya termotivasi 2 tahun. Tepat di usia 18 tahun pun saya bisa mewakili Indonesia," kata Anton

Anton yang sudah memiliki sejumlah prestasi dari penelitiannya hingga ke luar negeri. Namun, kata Anton ayahnya masih menjadi tukang becak hingga kini.

Baca Juga: Tukang Becak Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

"Masih narik becak. Tapi, sekarang bukan becak kayu tapi motor. Jadi lebih mudah nggak harus ngayuh lagi tinggal gas aja. Respon masyarakat juga bagus dan lebih sering masyarakat naik becak motor," kata Anton

Anton pun mengaku senang setelah mendapat sejumlah prestasi dalam penelitiannya. Dirinya pun mengaku telah membelikan sebuah tempat duduk untuk dirumah dan motor yang dipakai ayahnya untuk becak motor.

Anton membelikan tempat duduk dirumahnya, lantaran keluarganya tidak punya tempat duduk. Dan kalau berkumpul dirumah selalu duduk dilantai.

"Sudah ngasih beli sofa dirumah buat bapak ibu. Karena dulu dirumah masih lesehan. Terus belum punya sepeda motor juga. Beli hasil nabung, beli sofa buat duduk. Berapa tahun lesehan terus kalau lebaran kan kasian bapak ibu," ucap Anton

Anton mengaku tak pernah puas akan terus membahagiakan kedua orangtuanya. Apalagi, Anton selalu mendapat pesan dari kedua orang tuannya tersebut.

"Jangan takut untuk gagal. Kalau kita direndahkan tinggikan harapanmu. Kalau kita ditinggikan rendahkan hatimu," tutup Anton pesan dari orang tuanya tersebut, sambil menutup wawancara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI