Prabowo Dikeroyok Warga di Tempat Wisata Salupajaan Sulawesi barat

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 21 Januari 2020 | 17:38 WIB
Prabowo Dikeroyok Warga di Tempat Wisata Salupajaan Sulawesi barat
Komandan Kompi Brimob Kompi III Batalyon A Polewali Mandar, Sulawesi Barat, yakni Ipda Ojan Prabowo dikeroyok massa di tempat wisata pemandian Salupajaan, Kecamatan Binuang. [dokumentasi]

Suara.com - Komandan Kompi Brimob Kompi III Batalyon A Polewali Mandar, Sulawesi Barat, yakni Ipda Ojan Prabowo dikeroyok massa di tempat wisata pemandian Salupajaan, Kecamatan Binuang.

Aksi pengeroyokan yang terjadi pada hari Senin (20/1/2020) tersebut disebabkan persoalan tiket masuk dan dugaan pungli.

Berdasarkan informasi tertulis yang diterima Suara.com, Selasa (21/1/2020), peristiwa tersebut bermula ketika Prabowo dan keluarga masuk ke tempat wisata tersebut menggunakan mobil dinas.

Oleh petugas loket tiket bernama Herman, mobil Prabowo ditahan. Herman lantas meminta Prabowo membeli karcis masuk seharga Rp 5 ribu per orang.

Padahal, sebelum pintu masuk, Prabowo sudah dikenakan retribusi parkir sebesar Rp 5 ribu.

Setelah memarkir kendaraan, Prabowo lantas mendatangi kembali Herman karena merasa ada indikasi pungutan liar di lokasi wisata.

Namun, saat didatangi, Herman menggertak sehingga Ipda Prabowo naik pitam. Terjadilah perkelahian.

Seorang petugas wisata Kali Biru atas nama Thamrin  yang melihat kejadian tersebut hendak melerai, ikut terkena pukulan sehingga luka pada bagian kepala.

Selanjutnya  sekitar pukul 15.30 WITA, puluhan brimob mendatangi lokasi untuk melakukan klarifikasi dan mengevakuasi Prabowo.

Baca Juga: Dikeroyok Usai Tantang Warga, Pria Mabuk di Giwangan Mengaku Cari Istri

Ternyata Herman juga sudah menyiapkan rekan-rekannya sehingga aparat Brimob terpaksa menembakkan peluru peringatan ke udara.

Setelah peristiwa tersebut, polisi mengamankan Herman, Thamrin dan sejumlah orang ke Polres Polman untuk dimintakan keterangan.

Kapolres Polman Ajun Komisaris Besar Muhammad Rifai mengakui adanya peristiwa itu dan menegaskan sudah terselesaikan secara damai.

"Masalahnya hanya salah komunikasi. Kedua belah pihak sudah berdamai disaksikan perangkat desa setempat dan Komandan Satuan Brimob Polda Sulbar Kombes Iwan Sazali,” kata dia.

Sementara dilansir Antara, Kapolda Sulbar Brigjen Baharuddin Djafar meminta maaf kepada masyarakat atas dugaan terjadinya kasus penganiayaan antara warga dan oknum personiel Brimob Polda Sulbar.

"Kami meminta maaf atas kejadian dugaan penganiayaan secara bersama-sama di Permandian Salupajang, Desa Battetannga Kecamatan Binuang, Kabupaten Polman oleh Brimob dan masyarakat," kata Baharuddin.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI