![Staf medis yang mengenakan pakaian untuk melindungi dari virus yang sebelumnya tidak dikenal berjalan di luar rumah sakit di Wuhan, Cina, Minggu (26/1). [Hector RETAMAL / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/01/26/18273-wuhan.jpg)
Daily Star menerbitkan artikel serupa pekan lalu, dan mengklaim virus itu kemungkinan "dimulai dari sebuah laboratorium rahasia".
Namun, semenjak saat itu, Daily Star menambahkan kalimat dalam artikelnya bahwa tidak ada bukti untuk mendukung klaim tersebut.
Berdasarkan penelitian resmi, virus tersebut diduga muncul dari satwa liar yang diperdagangkan secara ilegal di pasar makanan laut Huanan di Wuhan.
BBC News sudah berusaha menghubungi Washington Times untuk menanggapi mengenai dua artikel tersebut.
4. 'Tim mata-mata'
Klaim lain yang tidak akurat menghubungkan virus corona dengan tindakan pemecatan seorang peneliti di Laboratorium Mikrobiologi Nasional Kanada.
Ahli virologi, Dr Xiangguo Qiu, suaminya, dan sejumlah siswanya dari China dikeluarkan dari laboratorium menyusul kemungkinan "pelanggaran kebijakan," demikian laporan oleh stasiun televisi CBC Kanada tahun lalu.
Kepolisian mengatakan kepada CBC News bahwa "tidak ada ancaman terhadap keselamatan publik".
Laporan lain mengatakan Dr Qiu telah mengunjungi Laboratorium Keamanan Hayati Nasional Wuhan dari Akademi Ilmu Pengetahuan China dua kali setahun selama dua tahun.
Baca Juga: Kondisi Terkini Nasib 3 WNI di Wuhan Gagal Pulang ke Indonesia
Sebuah cuitan di Twitter dan sudah lebih dari 12.000 retweet dan 13.000 mendapat status likes . Mengklaim tanpa bukti bahwa Dr Qiu dan suaminya adalah "tim mata-mata", telah mengirim "patogen ke fasilitas Wuhan", dan bahwa suaminya "ahli dalam penelitian virus corona".
Tak satu pun dari tiga klaim dalam cuitan Twitter tersebut dapat ditemukan dalam dua laporan CBC dan istilah "virus corona" dan "mata-mata" bahkan tidak muncul sekalipun.
CBC semenjak saat itu melaporkan bahwa klaim tersebut tidak berdasar.
5. 'Video perawat Wuhan'
Berbagai versi video "pengungkap fakta", yang diduga diambil oleh "dokter" atau "perawat" di provinsi Hubei, telah jutaan kali ditayangkan di berbagai platform media sosial dan disebutkan dalam berbagai laporan daring.
Versi paling populer diunggah ke YouTube oleh pengguna asal Korea, dan menyertakan subtitle Bahasa Inggris dan Korea—video tersebut telah dihapus.