Tiga Kakak Beradik Miskin Kelaparan dan Terpaksa Makan Sabun, Kini Sakit

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 25 Februari 2020 | 07:15 WIB
Tiga Kakak Beradik Miskin Kelaparan dan Terpaksa Makan Sabun, Kini Sakit
Andika, Bocah berusia 4 Tahun warga Desa Muara Tais dua, Kecamatan Angkola MUara Tais, Kabupaten Tapanuli Selatan tampak terkulai lemah diatas selembar tikar. Andika yang dalam perawatan medis ini diduga berpenyakit akibat keranjingan makan sabun cuci. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pun demikian masyarakat berharap kepada pihak terkait kiranya warganya yang tergolong miskin ini dapat terakomodir atau tercatat dalam program PKH dan BSM, dengan alasan sangat pantas.

Cerita berbeda dari warga

Kisah tiga kakak beradik tersebut sedikit berbeda, kalau berdasarkan pengakuan warga sekitar maupun nenek yang mengurus mereka.

Mereka tinggal di rumah nenek bernama Soriani Batubara yang sudah renta, 80 tahun.

Kisah mereka diketahui publik setelah diberitakan oleh media lokal MedanMerdeka.com, Minggu (23/2) akhir pekan lalu, serta disebar oleh banyak warganet di media-media sosial.

“Hampir setiap hari mereka memakan sabun cuci karena tidak ada makanan untuk menghilangkan rasa lapar di perutnya,” demikian lapor MedanMerdeka.com.

Hal tersebut menjadi ironi, lantaran pada halaman rumah Nenek Soriani, terpampang plang Posyandu berupa imbauan agar anak-anak bertambah umur, berat, serta sehat.

Bocah-bocah itu tinggal di rumah nenek mereka yang sederhana, yakni berukuran enam kali enam meter. Rumah itu peninggalan sang kakek.

Ayah mereka, Rosul (45), bekerja serabutan sehingga belum tentu berpenghasilan setiap hari.

Baca Juga: Kelaparan, Tiga Kakak Beradik Miskin Ini Hampir Tiap Hari Makan Sabun

Rosul baru bisa membawa pulang uang untuk makan sekeluarga bila mendapat orderan mencangkul dan membersihkan kebun.

Kalau tak ada ordern mencangkul atau menjadi buruh tani, tidak pula ada secuil lauk pauk maupun nasi bisa dihidangkan kepada keluarga. Sedangkan sang ibu ketiga itu, sudah lama pergi menikah dengan lelaki lain.

Meski begitu, Novri dan Jualiani kekinian masih tercatat sebagai siswa SDN Muara Tais II. Novri duduk di kelas III.

“Jika dilihat Novri dan adik-adiknya tampak kurang gizi. Selain kurus, wajahnya juga mulai tampak menguning. Namun begitu, siswa ini tampak semangat mengasuh kedua adik-adiknya,” tulis MedanMerdeka.com.

Tetangga tak jarang memberikan sumbangan kepada Nenek Soriani, yang olehnya dibelikan makanan untuk ketiga cucu. Namun, sumbangan itu tak bisa jadi tumpuan.

Warga setempat mengakui, kebiasaan ketiga bocah itu memakan sabun sudah lama dilakukan. Mereka juga mengakui sudah beberapa kali meminta Novri melarang adik-adiknya memakan sabun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI