Virus Corona dan Pengaruhnya Pada Percintaan Anak Muda di Korea Selatan

Sabtu, 14 Maret 2020 | 11:07 WIB
Virus Corona dan Pengaruhnya Pada Percintaan Anak Muda di Korea Selatan
Pasangan yang Pertama Bercinta di Luar Angkasa? (Suara.com/Iqbal Asaputro)

Suara.com - Virus corona tidak hanya berpengaruh pada kesehatan, kestabilan negara, hingga perekonimian. Di Korea Selatan, mungkin juga di negara lain, corona juga memengarui hubungan percintaan anak muda.

Melansir dari The Korea Herald, seorang perempuan yang tidak disebutkan namanya putuskan undur pernikahan karena mewaspadai corona. "Saya seharusnya menikah pada White Day tetapi saya menunda sampai musim gugur ini karena virus corona."

Bagi orang Korea, White Day adalah hari yang istimewa untuk pasangan. Valentine bagi orang Korsel adalah saatnya bagi perempuan memberikan hadiah pada pasangannya. Sementara pada White Day yang jatuh pada 14 Maret, giliran laki-laki yang memberi hadiah pada pasangannya.

Karena pembatalan rencana pernikahan itu, ia harus didenda atas pelanggaran kontrak.

Selain itu, seorang bermarga Cho juga merasa kesal karena tidak jadi bulan madu . “Saya menerima pesan dari Asiana Airlines bahwa mereka tidak bisa mengoperasikan penerbangan ke Barcelona karena penyebaran coronavirus. Ini merusak rencana bulan madu saya," kata Cho pada The Korea Herald.

Pada Rabu (11/3/2020), 114 negara dan wilayah telah memberlakukan pembatasan masuk atau prosedur karantina yang lebih keras untuk orang yang datang dari Korea Selatan karena masalah Covid-19.

"Saya belum memutuskan apakah akan menunda pernikahan yang akan dilakukan pertengahan Mei. Saya sangat khawatir karena kami merencanakannya di Daegu,” ujar calon pengantin pria, Jung.

Daegu sendiri adalah kota dengan jumlah infeksi corona terbanyak di Korea Selatan, sekitar 90 persen kasus berasal dari kota itu.

“Jika saya menunda sampai musim gugur ini saya harus membayar sekitar 5 juta won (Rp 14,4 juta) karena melanggar kontrak. Saya harus mengambil keputusan pada akhir bulan ini karena semakin dekat dengan hari pernikahan, semakin besar pula pembayaran pembatalan," tambah Jung.

Baca Juga: Khawatir Virus Corona, Jefri Nichol Tak Menolak Salaman dengan Fans

“Saya masih harus mengambil tuksedo saya dan menyesuaikan beberapa hal untuk pernikahan, tetapi saya harus mengunjungi Daegu untuk melakukan itu. Jika saya pergi ke sana sekarang saya harus dikarantina sendiri selama dua minggu,” kata dia lagi.

Han Jin-Young (23) juga gagal berkencan kelompok karena takut wabah corona

“Kami merencanakan kencan buta kelompok 3 banding 3 ketika semester baru dimulai. Tetapi semua orang khawatir karena orang biasanya berganti tempat duduk, bermain game, dan berbagi minuman selama kencan buta kelompok. Kami akhirnya membatalkan kencan, " kata dia.

Di Korea sendiri lazim dilakukan kencan buta kelompok di mana beberapa laki-laki dan beberapa perempuan yang tidak saling mengenal makan atau minum bersama. Banyak orang Korea Selatan yang mendapatkan pasangan dengan kencan buta kelompok.

Bagi pasangan yang merayakan White Day, mereka harus memesan coklat dan hadiah kemudian diantarkan melaui jasa pesan antar.

“Saya tidak pernah menggunakan layanan pengiriman dalam memberikan hadiah dan cokelat untuk pacar saya. Saya lebih suka memilihnya sendiri karena saya pikir itu lebih bermakna. Tapi kali ini, saya membeli hadiah melalui layanan pengiriman, ” kata Park Ji-hong (25)

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI