Kisah Pemuda Bangun dari Koma Mendadak Fasih Berbahasa Prancis

Kamis, 04 Juni 2020 | 07:24 WIB
Kisah Pemuda Bangun dari Koma Mendadak Fasih Berbahasa Prancis
Rory Curtis pernah belajar bahasa Prancis saat masih kanak-kanak dan ia sudah melupakannya. Kecelakaan membuatnya bisa lancar berbicara dalam bahasa tersebut.[RORY CURTIS via BBC Indonesia]

Curtis keluar dari rumah sakit bulan November 2012 dengan kursi roda.

Ingatan jangka pendeknya begitu kacau sehingga ia diminta menulis setiap kegiatannya dalam sebuah catatan harian setiap 15 menit, untuk mengingatkan diri sendiri semisal: apakah ia sudah mandi atau belum atau sudah makan atau belum hari itu.

“Saya menuliskannya sampai dua buku catatan penuh,” katanya.

Curtis diingatkan bahwa ia akan sulit bergerak lagi dan otaknya mungkin tak akan bekerja sempurna.

Bahkan memakai baju mungkin akan sulit.

Pulih

Namun dalam kurang dari setahun, ternyata Curtis telah pulih sepenuhnya. Bahkan ia bisa kembali bermain dengan klub amatirnya, Stourport, untuk musim laga 2013-2014.

“Saya tak ingat kapan saya bisa jalan lagi,” kata Curtis. “Tapi para dokter terkejut. Saya bahkan tidak pincang”.

Beberapa hari sesudah kecelakaan, Curtis menjadi orang kedua di Inggris yang menerima pengobatan eksperimental dengan hormon, yang diyakini bisa efektif untuk membantu memulihkan trauma cedera otak.

Baca Juga: Demo Rusuh di Prancis Bikin Salah Fokus, Skuter dan Motor Matik Dibakar

Ini merupakan bagian dari penelitian yang dipimpin Amerika Serikat yang bernama Synapse. Kepada Curtis diberikan progesterone, hormon steroid perempuan dan kemajuannya dilacak setiap tiga bulan.

Bertahun sesudah itu, Curtis dan keluarganya berterima kasih sekali pada pemulihan yang ajaib dari perawatan radikal yang diterimanya.

“Sayangnya, obat itu tak terlalu efektif,” kata Dr Antonio Belli, ahli saraf yang mengawasi pemulihan Curtis. “Sama saja dengan placebo”.

Rory Curtis bisa pulih dengan baik karena faktor genetis dan mungkin karena kondisi kesehatannya secara umum,” kata Dr Antonio.

Sekalipun Curtis bisa bermain sepak bola lagi, ia tetap tidak puas karena permainannya belum kembali seperti semula.

“Saya seorang perfeksionis,” katanya. “Jika tidak sempurna, itu mempengaruhi kepercayaan diri”.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI