Siapa yang Lebih Dulu Bisa Dapat Vaksin Covid-19 Kalau Sudah Ditemukan?

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 09 Juni 2020 | 18:52 WIB
Siapa yang Lebih Dulu Bisa Dapat Vaksin Covid-19 Kalau Sudah Ditemukan?
[ABC Indonesia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Kemungkinan akan ada vaksin, yang dilihat dari tingkat keamanannya, sudah bisa diterima oleh banyak orang pada akhir tahun ini. Jadwalnya memang sangat cepat, dan semua orang setuju akan hal itu," kata Profesor Jomathan.

Mungkinkah ada vaksin 'kejutan'?

Karena banyak tempat di dunia sudah berhasil meratakan kurva pandemi covid-19, mungkin dalam waktu dekat tidak akan lagi virus yang secara alamiah akan menulari manusia.

Beberapa pendapat mengatakan, kita bisa melakukan penelitian tantangan yang kontroversial, yakni dengan secara sengaja menularkan para sukarelawan dengan virus tersebut.

"Saya pikir ada kekhawatiran serius dengan melakukannya, jika dilihat dari sisi keselamatan, risiko, dan pertanyaan etis," kata Thomas Cueni.

"Masalahnya, jika tidak ada jalan lain, maka penelitian tantangan tadi mungkin adalah satu-satunya opsi yang bisa dilakukan."

Profesor Jonathan memperkirakan dengan iklim politik saat ini di Amerika Serikat akan mempercepat peluncuran vaksin covid-19.

"Saya tidak akan terlalu kaget jika Pemerintahan Trump akan mengumumkan vaksin yang hanya melalui beberapa studi advokasi dengan kelompok yang lebih kecil dan sebelum hari pemilihan pada bulan November," katanya.

Tetapi Thomas Cueni mengingatkan, membuat vaksin secara tergesa-gesa dapat menghalangi kepercayaan publik terhadap obat-obatan dan mendorong gerakan antivaksin.

Baca Juga: Jika Vaksin Ditemukan Ekonomi Indonesia Bisa Bangkit, Tapi Kapan?

"Jika ada sesuatu yang salah dengan vaksin tersebut, Anda bisa secara luar biasa merusak kepercayaan publik terhadap vaksinasi dan imunisasi," katanya.

Peneliti di University of Queensland melakukan percobaan untuk mendesain vaksin untuk virus corona.

Berapa banyak dosis yang kita perlukan? Ini angka yang "membingungkan", kata Thomas Cueni.

"Kalau Anda ingin menciptakan herd immunity, pada dasarnya Anda berusaha untuk membuat 80 persen dari populasi menjadi imun."

"Dan dengan asumsi bahwa kita memerlukan dua dosis daripada satu dosis, saya melihat kisaran angka 12 sampai 15 miliar dosis."

Profesor Jonathan Moreno mengatakan mencapai 'herd immunity' adalah yang diinginkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI